Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Optimisme Baru Jelang Lebaran

Kompas.com - 28/07/2014, 07:00 WIB

KOMPAS.com - Lebaran tidak hanya berdimensi religi, tetapi juga berdimensi sosial, budaya, dan politik. Momentum ini patut kita sambut dengan sukacita sekaligus ajang rekonsiliasi bagi seluruh warga negeri ini.

Menjelang Lebaran, jutaan warga menjalani tradisi mudik, pulang ke kampung halaman. Tak peduli dengan kemacetan, keselamatan, dan perjuangan yang melelahkan, mereka larut dalam kegembiraan menyambut datangnya Lebaran. Dengan momentum ini, mereka bisa bertemu sanak keluarga, tetangga, kampung, dan asal-usulnya.

Kita patut bersyukur Lebaran yang dinantikan hadir bersamaan usainya Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 yang prosesnya cukup menegangkan akibat ketatnya persaingan. Dengan merayakan Lebaran, kita harapkan ketegangan selama pilpres semakin berkurang dan perbedaan dalam pilihan politik semakin dilupakan.

Proses pilpres yang dimulai saat kampanye, pencoblosan, dan penghitungan suara cukup menguras energi serta memendam emosi yang kadang membara. Pesta demokrasi yang seharusnya memperkuat persatuan malah nyaris menciptakan perpecahan. Perbedaan pandangan dan pilihan tidak hanya pada kalangan jenderal purnawirawan, tokoh agama, pekerja seni, anak muda, tetapi merasuk pula ke ranah rumah tangga. Mereka terbelah sebagai pendukung calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1 dan nomor urut 2.

Dengan datangnya Lebaran, sudah seharusnya kita melupakan nomor 1 dan nomor 2. Momentum Lebaran harus kita maknai untuk saling memaafkan dan melupakan perbedaan yang ada, sekaligus mempersatukan kembali seluruh warga yang sempat terbelah saat pelaksanaan Pilpres 2014. Kita harus kembali bersatu untuk Indonesia yang lebih baik.

Sama halnya dengan Lebaran, selesainya pelaksanaan Pilpres 2014 juga harus kita sambut dengan kegembiraan dan optimisme baru datangnya perubahan menuju Indonesia yang lebih baik. Pelaksanaan pilpres yang lancar dan damai adalah modal pertama untuk membawa perubahan. Cita-cita presiden terpilih untuk berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam budaya diharapkan bisa segera terwujud.

Dengan momentum Lebaran, kita dengan mudah mendapatkan warga saling memaafkan dan melupakan perbedaan yang ada selama ini. Di hari raya ini, terbangun rasa kasih sayang dan persaudaraan, sekaligus tertanam niat tulus untuk menghilangkan rasa dengki, rasa dendam, rasa sombong, dan rasa bangga terhadap apa yang kita miliki selama ini.

Kita berharap para pemimpin bangsa dan elite politik di negeri ini bisa menjadi contoh teladan untuk membangun persatuan. Alangkah indahnya apabila mereka melupakan persaingan selama pilpres, saling menghormati dan menghargai, bersilaturahim, serta membangun rekonsiliasi yang memberi semangat dan optimisme baru bagi seluruh warga Indonesia.

Kita buka lembaran baru yang masih putih dan kita tutup lembaran lama yang mungkin banyak noda. Dengan mengucapkan minal aidin walfaizin, mohon maaf lahir dan batin, kita jadikan Lebaran tahun ini sebagai ajang silaturahim untuk meminta maaf dan memaafkan. Kita kembali ke jiwa yang suci. (Rusdi Amral)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Yakin Pemerintahannya Lanjutkan Proyek IKN dengan APBN

Prabowo Yakin Pemerintahannya Lanjutkan Proyek IKN dengan APBN

Nasional
Tanggal 20 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 20 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pakar Pertanyakan KPK yang Belum Tahan Bupati Mimika Meski Kasasi Sudah Diputus

Pakar Pertanyakan KPK yang Belum Tahan Bupati Mimika Meski Kasasi Sudah Diputus

Nasional
5 Catatan PDI-P terhadap RUU Kementerian, Harus Perhatikan Efektivitas dan Efisiensi

5 Catatan PDI-P terhadap RUU Kementerian, Harus Perhatikan Efektivitas dan Efisiensi

Nasional
Analis: TNI AL Butuh Kapal Selam Interim karena Tingkat Kesiapan Tempur Tak Dapat Diandalkan

Analis: TNI AL Butuh Kapal Selam Interim karena Tingkat Kesiapan Tempur Tak Dapat Diandalkan

Nasional
Mulai Rangkaian Rakernas dengan Nyalakan Api dari Mrapen, PDI-P: Semoga Kegelapan Demokrasi Bisa Teratasi

Mulai Rangkaian Rakernas dengan Nyalakan Api dari Mrapen, PDI-P: Semoga Kegelapan Demokrasi Bisa Teratasi

Nasional
Pertamina Patra Niaga Jamin Ketersediaan Avtur untuk Penerbangan Haji 2024

Pertamina Patra Niaga Jamin Ketersediaan Avtur untuk Penerbangan Haji 2024

Nasional
BNPT Paparkan 6 Tantangan Penanganan Terorisme untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran

BNPT Paparkan 6 Tantangan Penanganan Terorisme untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Komisi X DPR Sepakat Bentuk Panja Pembiayaan Pendidikan Buntut Kenaikan UKT

Komisi X DPR Sepakat Bentuk Panja Pembiayaan Pendidikan Buntut Kenaikan UKT

Nasional
Pimpinan Baru LPSK Janji Tingkatkan Kualitas Perlindungan Saksi dan Korban Tindak Pidana

Pimpinan Baru LPSK Janji Tingkatkan Kualitas Perlindungan Saksi dan Korban Tindak Pidana

Nasional
Soroti RUU MK yang Dibahas Diam-diam, PDI-P: Inilah Sisi Gelap Kekuasaan

Soroti RUU MK yang Dibahas Diam-diam, PDI-P: Inilah Sisi Gelap Kekuasaan

Nasional
Jemaah Haji Asal Makassar yang Sempat Gagal Terbang Karena Mesin Pesawat Garuda Terbakar Sudah Tiba di Madinah

Jemaah Haji Asal Makassar yang Sempat Gagal Terbang Karena Mesin Pesawat Garuda Terbakar Sudah Tiba di Madinah

Nasional
DPR dan Pemerintah Didesak Libatkan Masyarakat Bahas RUU Penyiaran

DPR dan Pemerintah Didesak Libatkan Masyarakat Bahas RUU Penyiaran

Nasional
Optimalkan Penanganan Bencana, Mensos Risma Uji Coba Jaringan RAPI

Optimalkan Penanganan Bencana, Mensos Risma Uji Coba Jaringan RAPI

Nasional
Komplit 5 Unit, Pesawat Super Hercules Terakhir Pesanan Indonesia Tiba di Halim

Komplit 5 Unit, Pesawat Super Hercules Terakhir Pesanan Indonesia Tiba di Halim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com