Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Para Capres Duduk Bersama Presiden

Kompas.com - 20/07/2014, 18:22 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono duduk satu meja dengan dua pasangan calon presiden dan wakil presiden, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Jokowi-Jusuf Kalla di Istana Negara, Minggu (20/7/2014) sore. Pertemuan sore ini adalah upaya pimpinan lembaga negara menekan suhu politik menjelang pengumuman pemenang pemilu presiden pada 22 Juli mendatang.

Dalam satu meja bulat besar yang ada di deret terdepan, SBY dan Boediono duduk berhadap-hadapan. Di sebelah kanan SBY yakni Prabowo, Ketua MPR Sidarto Danusubroto, Ketua Dewan Perwakilan Daerah Irman Gusman, dan Jusuf Kalla. Sedangkan di sebelah kiri SBY yakni Jokowi, Ketua DPR Marzuki Alie, Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali, dan Hatta Rajasa.

Selama berada di dalam ruangan, tidak ada interaksi apa pun di antara para kandidat capres. Mereka hanya khidmat mendengarkan penceramah dan pidato SBY. Prabowo yang mengenakan baju koko putih dan peci hitam sekali-kali mengangguk dan memandang sekelilingnya. Sementara Jokowi yang mengenakan batik hitam lebih banyak menunduk dan menggerakkan kaki kirinya.

Hadir pula dalam acara kali ini yakni jajaran menteri kabinet Indonesia Bersatu II yaitu Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, dan  Ketua Badan Pengawas Pemilu Muhammad.

Di dalam pidato singkatnya, SBY menyerukan agar persatuan bangsa Indonesia tidak terganggu dengan adanya pelaksanaan pemilu presiden ini. Dia pun berharap agar semua orang menjauhi prasangka buruk di antara sesama saudara sebangsa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Desa Dekat IKN Banjir, BNPB: Tak Berdampak Langsung ke Pembangunan

3 Desa Dekat IKN Banjir, BNPB: Tak Berdampak Langsung ke Pembangunan

Nasional
Wakasad Kunjungi Pabrik “Drone” Bayraktar di Turkiye

Wakasad Kunjungi Pabrik “Drone” Bayraktar di Turkiye

Nasional
Usung Anies di Pilkada Jakarta 2024, PKS Dianggap Menjaga Daya Tawar Politik

Usung Anies di Pilkada Jakarta 2024, PKS Dianggap Menjaga Daya Tawar Politik

Nasional
Blusukan di Kalteng, Jokowi Kaget Harga Bahan Pokok Hampir Sama dengan di Jawa

Blusukan di Kalteng, Jokowi Kaget Harga Bahan Pokok Hampir Sama dengan di Jawa

Nasional
Menko Polhukam: Pilkada Biasanya 2 Kali, di Daerah dan MK, TNI-Polri Harus Waspada

Menko Polhukam: Pilkada Biasanya 2 Kali, di Daerah dan MK, TNI-Polri Harus Waspada

Nasional
Bandar Judi Online Belum Disentuh, Kriminolog: Apa Benar Aparat Terkontaminasi?

Bandar Judi Online Belum Disentuh, Kriminolog: Apa Benar Aparat Terkontaminasi?

Nasional
Banjir Rendam 3 Desa Dekat IKN di Penajam Paser Utara

Banjir Rendam 3 Desa Dekat IKN di Penajam Paser Utara

Nasional
DPR Dorong PPATK Laporkan Anggota Dewan yang Main Judi 'Online' ke MKD

DPR Dorong PPATK Laporkan Anggota Dewan yang Main Judi "Online" ke MKD

Nasional
Jelang Puluhan PSU, Bawaslu Sebut Masih Ada Potensi Penyelenggara Tak Netral

Jelang Puluhan PSU, Bawaslu Sebut Masih Ada Potensi Penyelenggara Tak Netral

Nasional
PDI-P: Tak Ada Tawaran Ganjar Jadi Menteri Prabowo

PDI-P: Tak Ada Tawaran Ganjar Jadi Menteri Prabowo

Nasional
Dalami Laporan Dugaan Pelanggaran Etik, KY Buka Peluang Periksa Majelis Hakim Perkara Gazalba Saleh

Dalami Laporan Dugaan Pelanggaran Etik, KY Buka Peluang Periksa Majelis Hakim Perkara Gazalba Saleh

Nasional
Soal Pihak yang Terlibat Aliran Dana Rp 5 Triliun ke 20 Negara, PPATK Enggan Beberkan

Soal Pihak yang Terlibat Aliran Dana Rp 5 Triliun ke 20 Negara, PPATK Enggan Beberkan

Nasional
Kasus Dana PEN Muna, Eks Dirjen Kemendagri Dituntut 5 Tahun 4 Bulan Penjara

Kasus Dana PEN Muna, Eks Dirjen Kemendagri Dituntut 5 Tahun 4 Bulan Penjara

Nasional
BSSN Akui Data Lama INAFIS Bocor, Polri Akan Lakukan Mitigasi

BSSN Akui Data Lama INAFIS Bocor, Polri Akan Lakukan Mitigasi

Nasional
Anies dan Ganjar Diprediksi Menolak jika Ditawari jadi Menteri Prabowo

Anies dan Ganjar Diprediksi Menolak jika Ditawari jadi Menteri Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com