Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPI Sebaiknya Tak Sensor "Quick Count", tetapi Atur Media agar Bertanggung Jawab

Kompas.com - 16/07/2014, 20:05 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Pengamat komunikasi politik Universitas Indonesia, Ade Armando, menyayangkan keputusan Komisi Penyiaran Indonesia yang melarang lembaga penyiaran untuk menayangkan hasil quick count dan real count Pemilu Presiden 2014. Menurut dia, KPI semestinya tidak melarang hal itu, tetapi mendorong lembaga penyiaran untuk bertanggung jawab atas tayangan yang disiarkan.

"Itu memang mengecewakan dan mengagetkan, kenapa KPI mengeluarkan pernyataan tersebut. Yang seharusnya dilakukan KPI seharusnya bukan menyensor, tapi mengatur agar disampaikan oleh media massa itu bertanggung jawab," kata Ade saat diskusi di Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Jakarta, Rabu (16/7/2014).

Menurut Ade, larangan penayangan hasil quick count oleh media massa bertentangan dengan prinsip kebebasan pers. Ia mengatakan, masyarakat ingin mengetahui hasil quick count yang dilakukan lembaga survei sebagai bahan perbandingan dengan real count yang akan dikeluarkan oleh Komisi Pemilihan Umum.

Pada pemungutan suara Pemilu Presiden 9 Juli 2014, sebanyak 12 lembaga survei melakukan hitung cepat. Delapan lembaga mengeluarkan hasil yang sama, yakni menempatkan pasangan calon presiden-calon wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla unggul atas Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Sementara itu, empat lembaga survei lain menghasilkan hal berkebalikan, di mana Prabowo-Hatta unggul atas Jokowi-JK (baca: "Quick Count", Ini Hasil Lengkap 11 Lembaga Survei).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com