"Kemarin mereka berangkat. Mungkin dua atau tiga hari berada di sana. Mereka akan cek datanya benar apa tidak," ujar Tjahjo.
Berharap KPU dan Bawaslu akuntabel
Mantan Kapolri Jenderal (purn) Da'i Bachtiar mengatakan, tanpa menyebut pihak yang melakukan kecurangan itu, dia berharap bahwa Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) bekerja dengan akuntabel.
"Jangan sampai terjadi pengurangan atau juga penghilangan suara. Suara harus dikawal dengan baik," ujar dia.
Salah satu ketua unsur relawan Sekretariat Nasional (Seknas) Ifdal Kasim berkomitmen untuk mengawal proses penghitungan suara dari tingkatan TPS hingga nasional. Menurut mantan Ketua Komnas HAM tersebut, proses penghitungan berjenjang itu paling rentan akan praktik curang. Berbekal jutaan relawan di seluruh daerah, pihaknya telah menginstruksikan mereka untuk melakukan pengawalan suara.
Relawan diminta memastikan jumlah suara di formulir C-1 tidak berubah saat rekapitulasi masing-masing tingkat.
Anggota tim hukum Jokowi-JK lain, Trimedya Panjaitan menegaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan sebanyak 64 pengacara untuk melakukan 'back up' potensi kecurangan jika dibawa ke ranah hukum.
"Satu suarapun kami tak ikhlas dimanipulasi. Akan kami perjuangkan," ujar Trimedya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.