Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Jokowi-JK: Dugaan Praktik Curang, Mainnya Sangat Kasar!

Kompas.com - 15/07/2014, 08:52 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota tim hukum Joko Widodo-Jusuf Kalla, Henry Yosodiningrat menilai, dugaan praktik kecurangan dalam pemilihan presiden 2014 dilakukan dengan sangat kasar. Ia menegaskan, timnya akan mengawal proses rekapitulasi untuk memastikan tak kehilangan satu suara pun.

"Mainnya terlalu kasar! Padahal masyarakat kita sudah kritis, jadi langsung tahu begitu ada kejanggalan," ujar Henry, di Hotel Atlet Century Park, Jakarta, Senin (14/7/2014).

Sebelumnya, hasil rekapitulasi yang dicatat di formulir C1 menunjukkan, pasangan Jokowi-JK tak mendapatkan satu suara pun di 17 tempat pemungutan suara di Kecamatan Ketapang Timur, Kabupaten Sampang. Hal ini dianggap sebagai sebuah kejanggalan karena di wilayah itu ada perangkat relawan hingga kader partai pengusung.

"Kalau dihitung, kepala ranting, anggotanya, strukturnya, relawan, ada berapa coba itu? Ini malah enggak ada satu suara pun. Makanya saya bilangnya sangat kasar," lanjut Henry.

Henry menduga ada tindakan kecurangan dalam proses pemungutan suara. Alasannya, wilayah itu salah satu basis signifikan dari Partai Kebangkitan Bangsa, yang dalam Pemilu Presiden 2014 mendukung pasangan Jokowi-JK. 

160 laporan dugaan kecurangan

Sementara itu, pusat tabulasi tim hukum pasangan Jokowi-JK menerima sebanyak 160 laporan dugaan kecurangan pemilu presiden di seluruh Indonesia. Mereka akan memverifikasi laporan itu sekaligus mempersiapkan bukti untuk dibawa ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Berikut beberapa laporan, baik dari relawan, kader partai pendukung atau masyarakat biasa yang masuk ke dalam tabulasi:

Nama : Stevan
Alamat : Pantai Indah Kapuk
Keterangan : surat undangan berkurang dari 200 menjadi 21. Diduga dikurangi oleh KPU.
Pelapor minta diadakan survei lapangan.

Nama : Iwan
Alamat : Serpong
Keterangan : Diduga ada pembagian uang yang ditujukan untuk memilih nomor urut satu di semua RT.

Nama : Tidak bersedia menyebut identitas
Alamat : Makassar, Jakarta Timur
Keterangan : Sekitar 90 pemilih dipindahkan ke RT yang jauh dari tempat tinggal. Pelapor khawatir dan menduga akan adanya penggelembungan suara.

Nama : Joko
Alamat : Ketapang Barat, Jawa Timur
Keterangan : tidak adanya suara Jokowi-JK di TPS 1 hingga TPS 17 dan tidak ada tanda tangan saksi pasangan tersebut.

Tim hukum menjamin bahwa laporan tersebut bukan direkayasa karena memiliki bukti lengkap hingga nomor telepon sang pelapor serta waktu kapan pelapor mengirimkan pesan tersebut. Laporan itu akan diverifikasi untuk dijadikan bukti jika hasil final suara tak sesuai dengan perhitungan tim Jokowi-JK.

Di Malaysia dan Arab Saudi, tim hukum juga mendapat laporan dugaan kecurangan yakni dalam bentuk manipulasi suara melalui mengubah angka dalam formulir C-1 dari tingkatan bawah ke tingkatan selanjutnya. Tim berpendapat jumlah angka itu signifikan.

Ketua Tim pemenangan Jokowi-JK, Tjahjo Kumolo mengatakan, pihaknya telah mengutus tiga orang untuk menyelidiki laporan dugaan kecurangan pemilihan presiden di Malaysia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com