Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sulastomo: Jaminan Sosial Jalan Menuju Mandiri

Kompas.com - 26/06/2014, 17:16 WIB

Sulastomo menyayangkan bahwa Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) belum berfungsi optimal sesuai UU SJSN. Padahal, DJSN nantinya harus mengawasi empat macam jaminan sosial: jaminan kesehatan, kecelakaan kerja, hari tua, pensiunan, dan kematian. ”Sudah 69 tahun kita merdeka, kita tidak punya jaminan pensiun dan kematian. Ini sungguh sangat disayangkan,” katanya.

Dengan terjaminnya kebutuhan dasar, rakyat akan merasa senang hidup dan tinggal di Indonesia. Persoalan yang muncul seperti terlihat dalam pelaksanaan BPJS, tetap harus dicari solusinya. ”Kita tidak boleh putus asa. Kalaupun sekarang pelaksanaan BPJS belum sempurna, kita harus berupaya terus memperbaikinya. Di sinilah pentingnya peran DJSN,” katanya.

Mantan Ketua Umum PB HMI ini yakin bahwa hanya lewat SJSN, Indonesia akan bangkit dari keterpurukan. ”Program ini punya dampak ekonomi sangat luas. Selain memberi jaminan kebutuhan dasar, SJSN juga bisa menjadi media pembelajaran kepada rakyat bagaimana hidup bernegara yang bhinneka (plural) ini,” katanya.

Pluralis

Sebagai pluralis, dalam bergaul Sulastomo tidak pernah mempersoalkan latar belakang seseorang. "Platform saya, ya kepentingan nasional, bukan kelompok, apalagi agama. Saya yakin, tanpa SJSN Indonesia akan sulit maju," ujarnya.

Ketika terjadi krisis ekonomi tahun 1998, Sulastomo mengungkapkan, sebuah lembaga konsultan ekonomi dan akuntansi Price Waterhouse Coopers (PWC) meramalkan bahwa negara yang tidak memiliki program jaminan sosial, akan paling lambat bangkit. ”Ramalan itu benar adanya. Kita lihat Korsel atau Jepang, jauh lebih cepat bangkit dibandingkan Indonesia, karena Korsel dan Jepang memiliki program jaminan sosial,” kata ayah tiga putra ini.

Dalam pergaulan, Sulastomo dikenal supel. Dia akrab dengan Ketua Umum PBNU Subhan ZE, bahkan pernah menitipkan istrinya, Nunuk Moerdiati, kepada Subhan ZE. ”Saya sangat dekat dengan beliau. Jadi, bukan hal aneh kalau saya menitipkan istri selama lebih satu bulan,” katanya dengan penuh senyum.

Ketika Kompas pamit pulang, dari dapur terdengar teriakan sang istri, bahwa dia sedang masak mi untuk kami. "Anda jangan pulang dulu. Anda sedang dibikinin mi oleh istri, insya Allah enak," katanya sambil tersenyum.

Mungkin karena dirasa terlalu lama, Sulastomo bertanya apakah masih lama. Sang istri menjawab kira-kira 10 menit lagi. "Saya tidak usah dikasih sayur," kata Sulastomo.

Sang istri pun menyuguhkan sendiri mi bikinannya kepada kami. Tanpa ditanya, sembari makan, Sulastomo bercerita bahwa dirinya sangat suka makan sayur bersama nasi dan daging, bukan mi.

"Saya masih makan apa saja, termasuk daging. Kalau kami terlihat bugar, karena tiap hari minimal dua jam kami selalu berolahraga. Kami keliling kompleks dua jam tiap hari,” katanya.
—————————————————————————
Sulastomo
♦ SD  di  Solo (1951)
♦ SMP  Negeri IV, Solo ( 1954 )
♦ SMA  Negeri I, Solo (1957)
♦ Fakultas Kedokteran  Universitas Indonesia (UI), Jakarta  (1964)
♦ Master  of Public Health, Ilmu Kesehatan Masyarakat, University of Hawaii, AS (1977)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Nasional
Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Nasional
Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Nasional
Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Nasional
Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Nasional
PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

Nasional
Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Nasional
Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Nasional
Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Nasional
Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Nasional
Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Nasional
Tinjau TKP Kecelakaan Maut Bus di Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Tinjau TKP Kecelakaan Maut Bus di Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Nasional
Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Nasional
ICW Kritik Komposisi Pansel Capim KPK: Rentan Disusupi Konflik Kepentingan

ICW Kritik Komposisi Pansel Capim KPK: Rentan Disusupi Konflik Kepentingan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com