Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tokoh Senior Sebut Dukungan Muhammadiyah 90 Persen ke Jokowi

Kompas.com - 20/06/2014, 15:37 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


SOLO, KOMPAS.com — Tokoh senior Muhammadiyah, Abdul Munir Mulkhan, menegaskan bahwa ormasnya mendukung pasangan capres-cawapres nomor urut dua, Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Hanya sebagian kecil yang mendukung Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa.

"Sebanyak 90 persen ke nomor dua. Sisanya ke nomor satu," ujarnya seusai menjadi narasumber bersama-sama Jokowi di Universitas Muhammadiyah Surakarta, Solo, Jawa Tengah, pada Jumat (20/6/2014) pagi.

Salah satu sinyalemen dukungan, lanjut Munir, adalah dengan hadirnya sejumlah tokoh senior Muhammadiyah yang tidak terjun ke politik praktis dalam acara yang dihadiri juga oleh Jokowi. Salah satunya adalah talkshow yang dilaksanakan pada Jumat pagi tadi.

"Beliau sudah hadir di forum-forum nasional Muhammadiyah. Kalau senior-senior sudah, ya 'akar rumput'-nya juga ikut," lanjut Munir.

Kendati demikian, Munir memastikan bahwa adanya kelompok di Muhammadiyah yang mendukung Prabowo-Hatta bukanlah sebuah perpecahan organisasi. Menurut dia, intinya pilihan politik diserahkan ke setiap individu.

Munir juga memastikan bahwa anggota ormas Muhammadiyah tidak termakan isu miring soal Jokowi, termasuk fitnah yang disebarkan oleh tabloid Obor Rakyat ke pesantren-pesantren. "Pesantren Muhammadiyah enggak ada yang dapat Obor Rakyat. Makin di-black campaign, kita makin yakin sama Jokowi," lanjut Munir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com