Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Klarifikasi JK soal Pernyataannya yang Kritik Pencapresan Jokowi

Kompas.com - 26/05/2014, 17:56 WIB
Fathur Rochman

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Bakal calon wakil presiden Jusuf Kalla mengklarifikasi video pernyataannya yang pernah mengkritik Joko Widodo ketika santer disebut-sebut sebagai bakal calon presiden yang akan diusung PDI Perjuangan. Kini, JK mendampingi Jokowi sebagai calon peserta Pemilu Presiden 2014. 

Menurut JK, pernyataan itu dilontarkannya ketika Jokowi baru tiga bulan menjadi Gubernur DKI Jakarta. Dalam pandangan JK, saat itu, Jokowi belum memiliki pengalaman untuk menjadi presiden Indonesia.

"Masa 2-3 bulan langsung mau diusulkan?" ujar JK, seusai mengunjungi kediaman Pendiri Partai Golongan Karya, Suhardiman, di Jalan Kramat Batu, Cipete, Jakarta Selatan, Senin (26/5/2014).

JK mengatakan, saat itu dia melihat sosok Jokowi belum melakukan banyak hal untuk Jakarta. Oleh karena itu, dia menyarankan agar Jokowi menimba pengalaman terlebih dahulu sebagai Gubernur DKI Jakarta. Namun, lanjut JK, setelah berjalan hampir dua tahun, Jokowi dianggapnya cukup mengantongi pengalaman untuk maju sebagai calon presiden. 

"Saya lihat, amati, langkah-langkah yang dia lakukan cukup baik. Dan saya lihat dia punya kemampuan," ujar JK.

Oleh karena itu, lanjut JK, ia bersedia untuk mendampingi Jokowi sebagai cawapres. Bersama Jokowi, kata JK, akan terbentuk pemerintahan yang menggabungkan antara pengetahuan dan pengalaman. Menurutnya, jika pengetahuan Jokowi digabung dengan pengalaman yang dimilikinya, akan terwujud pemerintahan yang lebih baik dari sebelumnya.

"Insya Allah pemerintah ini akan jauh lebih baik," ujar JK.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non-Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non-Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com