Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fahmi Idris: Ical Lebih Cerdas, Dia Tak Akan Pecat Kader Golkar

Kompas.com - 21/05/2014, 22:27 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Fahmi Idris, yakin bahwa Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie tidak akan tega memecat kadernya yang berseberangan dengan partai. Fahmi menilai sanksi pemecatan adalah upaya terakhir seorang ketua umum yang sudah frustrasi tidak bisa mengendalikan partainya.

"Saya yakin Ical (Aburizal) enggak akan memecat. Dia bukan tipe seperti itu," kata Fahmi di sela-sela acara pertemuan tokoh senior Golkar di Hotel JW Marriott, Jakarta, Rabu (21/5/2014).

Keyakinan Fahmi itu didasarkan pada pengalaman saat rapat Partai Golkar memutuskan memajukan Aburizal sebagai calon presiden. Saat itu, katanya, banyak yang menentang ide Aburizal menjadi capres.

"Di saat itu, saya menyatakan dukung Ical. Saya minta ke Aburizal, 'Jangan lakukan pemecatan, you kan lebih cerdas.' Saya yakin dia orang cerdas," kata Fahmi yang pernah dipecat oleh Akbar Tandjung pada tahun 2004 karena mendukung calon presiden dan wakil presiden, Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla.

Mantan Menteri Perindustrian itu berpendapat bahwa seorang ketua umum yang mengambil tindakan pemecatan hanyalah pemimpin yang sudah nekat dan tak memiliki alternatif lain dalam mengatur partainya. "Jadi saya yakin pasti Ical akan mendorong dibicarakan baik-baik," ujar Fahmi.

Pada Rabu malam ini, sejumlah politisi senior Partai Golkar melakukan pertemuan tertutup di Hotel JW Marriott, Jakarta. Mereka yang hadir adalah Agung Laksono, Fahmi Idris, Andi Matalatta, Paskah Suzetta, Aksa Mahmud, Yorrys Raweyai, Zainal Bintang, Ali Wongso, Rusdi Tahir, Oetoyo Oesman, Ridwan Hisjam, dan Ginanjar Kartasasmita. Ada pula tokoh muda seperti Ketua Umum MKGR Priyo Budi Santoso dan Ketua Umum AMPI Dave Laksono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com