Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi-JK Kompak Berkemeja Putih di Gedung Joang '45

Kompas.com - 19/05/2014, 11:46 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon presiden yang diusung empat partai politik PDI Perjuangan, Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Hanura, Joko Widodo mendatangi Gedung Joang '45, Jalan Cikini Raya, Menteng, Jakarta Pusat, tempat pendeklarasian calon wakil presiden , Senin (19/5/2014) siang.

Jokowi tampak berjalan berdampingan dengan Jusuf Kalla. Pria 72 tahun asal Makassar, Sulawesi Selatan itu disebut-sebut sejumlah petinggi partai politik pengusung menjadi pendamping Jokowi dalam Pemilu Presiden 2014. Tepat pukul 11.40 WIB, Jokowi dan JK datang menggunakan mobil Jokowi. Kedua tokoh itu tampak kompak mengenakan kemeja putih.

Hanya, kemeja Jokowi panjang dengan lengan tergulung, sementara Kalla berlengan pendek. Keduanya hanya mengumbar senyum kepada pendukung dan wartawan.

Sebelum datang ke Gedung Joang, Jokowi menjemput Kalla sambil santap siang bersama di Soto Betawi Haji Ma'ruf, Taman Ismail Marzuki (TIM). Keduanya didampingi istri masing-masing, Iriana dan Mufidah Kalla. Namun, Iriana dan Mufidah berada di mobil terpisah.

Kedatangan Jokowi dan Kalla disambut meriah oleh ratusan pendukung yang telah memadati bangunan tersebut sejak Senin pagi. Ratusan pendukung mengibarkan bendera dan mengenakan kaos bertuliskan "Jokowi for President" serta atribut pendukung.

"Jokowi, siapa yang punya, Jokowi siapa yang punya, yang punya kita semua," teriak para pendukung.

Rencananya, di gedung bersejarah itu, kedua tokoh didampingi petinggi serta sejumlah fungsionaris partai politik pengusung akan mendeklarasikan Jokowi sekaligus calon wakil presidennya.

Menurut jadwal, setelah pendeklarasian kedua tokoh tersebut, mereka akan makan siang bersama petinggi partai di kediaman Ketua Umum DPP PDI-P Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar 27A, Menteng, Jakarta Pusat. Selanjutnya, mendaftarkan diri ke KPU.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Nasional
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com