Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Poros Koalisi Demokrat Akan Bikin Golkar dan Gerindra "Kawin Paksa"

Kompas.com - 01/05/2014, 16:39 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -- Pengamat politik dari Polcomm Institute Heri Budianto menilai, wacana pembentukan poros keempat yang dilontarkan Partai Demokrat bisa mengancam poros yang dibangun Partai Gerindra dan Partai Golkar. Menurut dia, salah satu dari kedua poros tersebut bisa tergusur.

"Jadi, walau poros Demokrat terbentuk, namanya bukan poros kempat karena porosnya hanya ada tiga. Yang kemungkinan besar tergusur adalah poros Gerindra atau poros Golkar," kata Heri dalam sebuah diskusi di Jakarta, Kamis (1/5/2014) siang.

Jika hal itu terjadi, Heri memprediksi akan terjadi "kawin paksa" antara Partai Golkar dan Partai Gerindra demi bisa melewati ambang batas pencalonan presiden. Sesuai UU Pemilihan Presiden, partai politik atau gabungan partai politik bisa mengajukan pasangan capres dan cawapres jika meraih 20 persen kursi DPR atau 25 persen suara nasional.

Apalagi, lanjut Heri, bakal capres dari Partai Golkar Aburizal Bakrie dan bakal capres dari Partai Gerindra Prabowo Subianto sudah melakukan komunikasi politik sebelumnya. Nantinya, Golkar dan Gerindra hanya mendiskusikan siapa yang harus mengalah menjadi cawapres.

"Kawin paksa itu persis seperti yang terjadi tahun 2009, PDI-P dan Gerindra akhirnya berkoalisi karena perolehan suaranya tidak cukup," tambah Heri.

Saat itu, PDI-P dan Gerindra berkoalisi dengan mengusung pasangan Megawati Soekarnoputri-Prabowo. Namun, menurut Heri, poros Demokrat tidak akan banyak memengaruhi poros yang dibentuk oleh PDI-P. Pasalnya, koalisi yang dibangun PDI-P bersama Nasdem telah mencukupi syarat untuk mengajukan pasangan capres dan cawapres.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Nasional
Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis 'Mercy'

Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis "Mercy"

Nasional
26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

Nasional
Soal Perintah 'Tak Sejalan Silakan Mundur', SYL: Bukan Soal Uang, Tapi Program

Soal Perintah "Tak Sejalan Silakan Mundur", SYL: Bukan Soal Uang, Tapi Program

Nasional
Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Nasional
[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

Nasional
MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

Nasional
Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com