Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rieke Ajak Buruh Tolak Kenaikan Tarif Dasar Listrik

Kompas.com - 29/04/2014, 20:37 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
- Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PDI-P, Rieke Diah Pitaloka, mengajak buruh menolak kenaikan tarif dasar listrik (TDL) bagi industri yang akan berlaku mulai Mei 2014. Kenaikan tarif TDL dianggap akan berdampak luas bagi masyarakat.

"Tak bisa dijadikan alasan pemerintah yang tidak mampu membiayai industri, lalu menaikkan TDL industri. Maka, kenaikan TDL itu bukan kebijakan yang tepat dan bahkan membahayakan industri nasional, yang pada akhirnya akan memberikan dampak efek domino terhadap kenaikan harga kebutuhan pokok," kata Rieke kepada wartawan di Gedung DPR RI Jakarta, Selasa (29/4/2014).

Oleh karena itu, Rieke menilai tepat jika peringatan Hari Buruh atau May Day pada 1 Mei 2014 menjadi momentum bagi buruh bersama rakyat untuk menolak kenaikan TDL bagi rumah tangga maupun industri. Ia mengatakan, kenaikan harga energi tidak boleh menjadi solusi atas ketidakmampuan pemerintah dalam mengelola energi nasional untuk kepentingan rakyat dan bangsa. "Yang harusnya dilakukan adalah memperbaiki manajemen pengelolaan energi, memberantas mafia minyak, gas, dan listrik," ujarnya.

Rieke menyatakan, kepastian kondisi kerja yang berkeadilan harus menjadi perhatian negara, terutama pemerintah yang berkewajiban menciptakan lapangan kerja. Ia mendesak pemerintah untuk menghapuskan sistem kerja kontrak dan outsourcing karena dianggap sebagai perbudakan modern.

Rieke juga menuntut pemerintah menjamin kemerdekaan dan kebebasan bergerak pada organisasi buruh dan pekerja serta menjauhkan segala sikap dan tindakan yang dapat membatasi hak-hak asasi dari gerakan buruh. (Hasanudin Aco)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com