Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY Minta Capres Jangan Hanya Pencitraan Diri

Kompas.com - 26/04/2014, 20:57 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, semua bakal calon presiden semestinya sudah mulai menyampaikan visi dan misinya kepada rakyat. Bila itu dilakukan, menurut SBY, maka rakyat bisa memilih calon pemimpinnya secara rasional, bukan emosional.

Hal itu dikatakan SBY dalam wawancara yang diunggah ke YouTube SBY. Dalam wawancara dengan pihak Istana itu, SBY dimintai tanggapan soal kegaduhan politik belakangan ini yang hanya diwarnai soal menentukan pasangan capres-cawapres dan soal koalisi.

"Saya berpendapat, kita ingin pilih pemimpin bangsa, sudah saatnya para capres meningkatkan komunikasi dengan rakyat. Artinya, lima tahun mendatang mau diapakan, pemerintahan akan dijalankan seperti apa, apa sasarannya, apa kebijakan yang akan dijalankan, apa solusinya, dan sebagainya. Dengan demikian, pada saatnya nanti rakyat bisa memilih secara rasional, bukan secara emosional," ucap SBY.

Presiden menambahkan, penyampaian visi dan misi jangan menunggu kampanye Pilpres berlangsung. Biasanya, kata dia, jika penyampaian program di panggung terbuka, rakyat tidak mendengarkan. Apalagi waktunya relatif sempit.

Untuk itu, SBY mengimbau agar lembaga non-pemerintah atau media massa untuk mengundang bakal capres untuk berdiskusi atau berdebat.

"Saya kira pencitraan diri sudah usai, rakyat ingin dengarkan pikiran, kebijakan, upaya atasi masalah bangsa, serta upaya tingkatkan kesejahteraan bangsa," pungkas SBY.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mempermainkan Hukum sebagai Senjata Politik

Mempermainkan Hukum sebagai Senjata Politik

Nasional
KPK Duga Korupsi Bansos Presiden Rugikan Negara Lebih dari Rp 50 Miliar

KPK Duga Korupsi Bansos Presiden Rugikan Negara Lebih dari Rp 50 Miliar

Nasional
Jadi Tersangka Korupsi, Eks Sestama Basarnas Mundur dari Kepala Baguna PDI-P

Jadi Tersangka Korupsi, Eks Sestama Basarnas Mundur dari Kepala Baguna PDI-P

Nasional
KY Prioritaskan Laporan KPK terhadap Majelis Hakim yang Bebaskan Gazalba Saleh

KY Prioritaskan Laporan KPK terhadap Majelis Hakim yang Bebaskan Gazalba Saleh

Nasional
PPATK Catat Perputaran Dana terkait Pemilu 2024 Senilai Rp 80,1 T

PPATK Catat Perputaran Dana terkait Pemilu 2024 Senilai Rp 80,1 T

Nasional
Anggota DPR Sebut PPATK Macan Ompong karena Laporan Tak Ditindaklanjuti Penegak Hukum

Anggota DPR Sebut PPATK Macan Ompong karena Laporan Tak Ditindaklanjuti Penegak Hukum

Nasional
KPK Sebut Kasus Bansos Presiden Terungkap Saat OTT Kemensos yang Seret Juliari

KPK Sebut Kasus Bansos Presiden Terungkap Saat OTT Kemensos yang Seret Juliari

Nasional
PDN Diretas, Ombudsman: Yang Produksi Ransomware Ini Harus Dicari dan Ditangkap

PDN Diretas, Ombudsman: Yang Produksi Ransomware Ini Harus Dicari dan Ditangkap

Nasional
KPK Duga Pengadaan Lahan di Rorotan oleh Perumda Sarana Jaya Rugikan Negara Rp 200 Miliar

KPK Duga Pengadaan Lahan di Rorotan oleh Perumda Sarana Jaya Rugikan Negara Rp 200 Miliar

Nasional
Kasus Rekayasa Jual Beli Emas Budi Said, Kejagung Periksa 3 Pegawai Pajak

Kasus Rekayasa Jual Beli Emas Budi Said, Kejagung Periksa 3 Pegawai Pajak

Nasional
Menko PMK Sebut Pinjamkan Nomor Rekening ke Pelaku Judi 'Online' Bisa Dipidana

Menko PMK Sebut Pinjamkan Nomor Rekening ke Pelaku Judi "Online" Bisa Dipidana

Nasional
Satgas Kantongi Identitas Pemain Judi Online, Bandar Belum Jadi Prioritas

Satgas Kantongi Identitas Pemain Judi Online, Bandar Belum Jadi Prioritas

Nasional
PKS Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Tutup Peluang Cawagub dari Nasdem atau PDI-P?

PKS Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Tutup Peluang Cawagub dari Nasdem atau PDI-P?

Nasional
Sudahi Manual, Waktunya Rekapitulasi Pemilu Elektronik

Sudahi Manual, Waktunya Rekapitulasi Pemilu Elektronik

Nasional
Menko PMK Minta Warga Waspadai Penyalahgunaan Rekening untuk Judi 'Online'

Menko PMK Minta Warga Waspadai Penyalahgunaan Rekening untuk Judi "Online"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com