Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kopassus Batal Diterjunkan untuk Selamatkan Virgin Australia

Kompas.com - 25/04/2014, 15:38 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Pusat Penerangan TNI Angkatan Darat Brigjen Andika Perkasa mengatakan, Komando Pasukan Khusus (Kopassus) yang telah disiapkan di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, batal dikirim ke Bandara Ngurah Rai, Denpasar. Pasukan ini sedianya dikerahkan untuk melakukan pengamanan terhadap pesawat Virgin Australia dari Brisbane menuju Denpasar, yang awalnya diduga dibajak.

"Pasukan batal diterjunkan. Anggap saja tadi latihan penanggulangan teror," kata Andika kepada Kompas.com, Jumat (25/4/2014).

Andika mengatakan, sebelumnya Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jenderal Budiman telah mendapatkan laporan tentang kemungkinan terjadinya pembajakan terhadap pesawat Boeing 737-800 milik Virgin Australia di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali. Setelah mendapat laporan tersebut, KSAD memerintahkan agar Kopassus melakukan persiapan yang diperlukan.

"Pasukan sudah disiapkan di (Bandara) Halim. Namun karena tadi mendapatkan informasi jika yang melakukan orang mabuk dan sudah ditangani, maka batal diterjunkan," ujarnya.

Sebelumnya, pilot Virgin Australia melaporkan adanya upaya pembajakan, begitu pesawat mendarat di Bandara Ngurah Rai pada pukul 14.05 Wita. Seorang penumpang dilaporkan mencoba masuk ke kokpit dengan menggedor-gedor pintu.

Namun, setelah diamankan petugas berwenang, diketahui bahwa pelaku adalah seorang penumpang yang sedang mabuk. Saat ini, pelaku telah ditangkap dan diinterogasi petugas kepolisian. Maksud dari pelaku belum diketahui.

Saat ini posisi pesawat berada di apron sisi selatan Bandara Ngurah Rai. Setelah sempat mengganggu operasional Bandara Ngurah Rai, kini dikabarkan bahwa semua penerbangan dari bandara itu sudah kembali normal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com