Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Parpol dan Caleg Tak Sentuh Penyandang Disabilitas

Kompas.com - 22/03/2014, 17:12 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyandang disabilitas menilai, partai politik (parpol) dan calon anggota legislatif (caleg) peserta pemilu tidak memperhitungkan penyandang disabilitas sebagai calon pemilih. Pasalnya, sangat sedikit kampanye yang dilakukan kepada penyandang disabilitas.

"Hak yang saya rasa kurang dipenuhi bagi kami adalah sosialisasi kampanye dengan media braile. Pernah ada satu caleg DPD memperkenalkan diri ke teman-teman disabilitas, tapi masih kurang memberi media yang bisa kami akses," ujar Ketua Persatuan Tuna Netra Indonesia Cabang DKI Jakarta Eka Setiawan di Panti Kartika Destarata, Jakarta Barat, Sabtu (22/3/2014).

Ia mengatakan, sosialisasi yang dilakukan oleg caleg DPD tersebut hanya sekali dengan isi kampanye sebatas penyampaian citra caleg yang simpati dan peduli kepada penyandang disabilitas.

Namun, kata dia, caleg itu tidak memaparkan visi dan misinya secara tegas dan lengkap di media yang dapat diakses kalangan disabilitas.

"Yang harus dipahami caleg, membuat medium yang bisa diakses penyandang disabilitas. Misalnya, dia buat selebaran dalam huruf braile," katanya.

Yang dilakukan caleg sejauh ini, kata Eka, hanya membagikan brosur dan kalendar.  

"Dia (caleg) bilang, brosur dan kalendar itu untuk istri dan keluarga saya di rumah. Itu kan malah menyinggung kami. Kami cuma dimanfaatkan, jadi alat bagi mereka," kata Eka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com