JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mulai merapatkan diri ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Sebelum pelaksanaan pemilihan legislatif, PKB berharap bisa mengonkretkan koalisi dengan partai berlambang banteng tersebut. Demikian disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Pusat PKB Marwan Ja'far di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (6/3/2014).
"PKB pada dasarnya akan buka koalisi dengan semua parpol. Tapi khususnya dengan PDI-P, PKB bisa sebelum pemilu atau pileg, sudah ada komunikasi khusus dengan PDI-P. Semoga sudah ada yang lebih konkretlah," kata Marwan.
Marwan mengaku selama ini PKB memang sudah menjalin komunikasi dengan PDI-P, tetapi masih sebatas pertemuan informal. Menurut Marwan, sejak dulu PDI-P dan PKB sudah memiliki "chemistry" yang kuat.
"Secara historis, dulu kiai-kiai NU dekat dengan Bung Karno, pada zaman Orde Lama. PNI dan partai NU juga bisa kompak di pemerintahan," ujar Marwan.
Anggota Komisi V DPR itu menuturkan, Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur) juga memiliki hubungan yang baik dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri yang menjadi Wakil Presiden saat itu.
Hubungan PDI-P dan PKB, diakui Marwan, mulai merenggang ketika PKB memutuskan masuk ke dalam pemerintahan dan PDI-P memosisikan diri sebagai partai oposisi. Meski demikian, Marwan menyatakan sikap politik PDI-P dan PKB tetap berdekatan.
"Bukan tidak putus silaturahimnya. Jadi untuk Pemilu 2014, sangat mungkin koalisi dengan PDI-P," imbuh Marwan.
Jika koalisi benar-benar terjalin, Marwan mengatakan, PDI-P dan PKB kemungkinan mengajukan calon presiden dan wakil presiden. "Kalau ada komunikasi baik sebelum pilpres, bisa saja saling endorse masing-masing," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.