Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo Ingin Ahok Tak Ikuti Langkah Jokowi Jadi Jurkam Partai

Kompas.com - 05/03/2014, 03:05 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto tak ingin menjadikan kadernya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, sebagai juru kampanye. Dia tak mau Ahok mengikuti langkah Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang kini menjadi juru kampanye bagi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

Menurut Prabowo, menjadikan Ahok sebagai juru kampanye (jurkam) akan mengurangi keefektifan kinerjanya sebagai wakil gubernur. "Kalau semuanya sibuk mengurusi kampanye, atau ikut kampanye bersama kita, kapan kerjanya? Kapan melayani rakyatnya?" kata Prabowo dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Selasa (4/3/2014).

Prabowo juga mengatakan tak bakal meminta hal yang sama kepada Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. Menurut dia, kinerja Ridwan saat ini sedang bagus-bagusnya. Menjadikannya juru kampanye justru bisa merusak itu.

"Saya minta Pak Ahok dan Kang Emil (panggilan Ridwan) untuk tetap teguh bekerja keras melayani warga dan rakyatnya. Kalau mereka bekerja dengan baik dan sukses, itu artinya mereka juga membantu kami," ujar Prabowo.

Bila kader partainya yang sedang mengemban jabatan publik memang ingin membantu pemenangan partai di pemilu, maka Prabowo menyarankan agar mereka melakukannya di wilayah masing-masing. "Saya tidak izinkan mereka ikut kampanye ke luar kota. Namun jika mereka ingin berpartisipasi, boleh saja. Tapi, kampanye di dalam kota masing-masing saja," kata dia.

Sebelumnya diberitakan, PDI-P mengangkat Jokowi sebagai jurkam. Jokowi menyatakan bahwa tugas utamanya sebagai Gubernur DKI Jakarta tidak akan terganggu selama dia menjadi jurkam PDI-P.

Jokowi beralasan, dia menjadi jurkam pada akhir pekan. Dia pun menampik mengalokasikan waktu lebih banyak untuk partai ketimbang untuk Jakarta. 

Selain Jokowi, PDI-P juga meminta sejumlah kadernya untuk menjadi jurkam. Mereka adalah Gubernur Kalimantan Barat Cornelis, Gubernur Kalimantan Tengah Agustin Teras Narang, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya, dan Gubernur Lampung Sjachroedin ZP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com