Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua DPP Golkar Kritik Cara Tim Pemenangan Ical

Kompas.com - 17/02/2014, 19:12 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPP Partai Golkar Yoris Raweyai mengkritik cara tim pemenangan Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie atau Ical dalam upaya mendongkrak elektabilitasnya sebagai calon presiden. Menurut Yoris, tim tersebut tidak melibatkan potensi Partai Golkar sehingga tidak mengherankan jika elektabilitas Ical sulit meningkat meski berbagai strategi telah dilakukan.

Yoris mengatakan, kritik yang ia sampaikan itu juga pernah disampaikan oleh Ketua Dewan Pertimbangan DPP Partai Golkar Akbar Tandjung. Ia berpendapat bahwa tingginya intensitas iklan Ical di berbagai media terbukti belum mampu meningkatkan elektabilitasnya secara signifikan.

"Intensnya iklan ARB (Ical) di media elektronik menjadi anomali bagi perolehan suara di pileg (pemilihan anggota legislatif). Berarti ada kekeliruan menentukan strategi karena Tim Presiden ARB tidak melibatkan potensi partai untuk mendukung. Kesannya pileg dan pilpres jalan sendiri," kata Yoris di Kompleks Gedung Parlemen, Jakarta, Senin (17/2/2014).

Anggota Komisi I DPR RI itu menyebutkan, tim pemenangan Ical dalam pilpres berasal dari eksternal Golkar. Mereka yang terlibat, kata Yoris, tidak memahami kultur yang ada di internal partai beringin itu. Salah satu buktinya adalah dengan tidak fokusnya tim tersebut dalam membidik pemilih pemula. Padahal, Golkar memiliki organisasi sayap yang bergerak di bidang kepemudaan dan siap membantu jika dikoordinasikan.

"Selama dua tahun, ada semua potensi didorong untuk kemenangan, tapi dalam prosesnya ada kekuatan berbeda. Tim ARB berjalan sendiri tanpa melibatkan potensi Golkar. Harus kita kaji secara obyektif," ujarnya.

Rendahnya elektabilitas Ical menjadi isu yang menghangatkan situasi di internal Golkar. Beberapa waktu lalu, sempat mencuat rumor rencana evaluasi pencapresan Ical. Akan tetapi, rumor tersebut dibantah, dan Golkar hanya mengevaluasi program-program yang belum mampu mendongkrak elektabilitas Ical secara signifikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Enggan Tanggapi Isu Harun Masiku Hampir Tertangkap Saat Menyamar Jadi Guru

KPK Enggan Tanggapi Isu Harun Masiku Hampir Tertangkap Saat Menyamar Jadi Guru

Nasional
Tagline “Haji Ramah Lansia” Dinilai Belum Sesuai, Gus Muhaimin: Perlu Benar-benar Diterapkan

Tagline “Haji Ramah Lansia” Dinilai Belum Sesuai, Gus Muhaimin: Perlu Benar-benar Diterapkan

Nasional
Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Nasional
Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi 'Online', tapi...

Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi "Online", tapi...

Nasional
Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Nasional
Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Nasional
Kasus WNI Terjerat Judi 'Online' di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Kasus WNI Terjerat Judi "Online" di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Nasional
Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Nasional
Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Nasional
MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

Nasional
Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Nasional
Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Nasional
Eks Penyidik KPK Anggap Wajar Pemeriksaan Hasto Dianggap Politis, Ini Alasannya

Eks Penyidik KPK Anggap Wajar Pemeriksaan Hasto Dianggap Politis, Ini Alasannya

Nasional
Rupiah Alami Tekanan Hebat, Said Abdullah Paparkan 7 Poin yang Perkuat Kebijakan Perekonomian

Rupiah Alami Tekanan Hebat, Said Abdullah Paparkan 7 Poin yang Perkuat Kebijakan Perekonomian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com