Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Perjanjian dengan Gerindra, PDI-P Mengaku Sudah "Move-On"

Kompas.com - 17/02/2014, 05:12 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menyatakan partainya tak mau lagi mengungkit soal perjanjian Batu Tulis dengan Partai Gerindra yang disebut dibuat pada 2009. Menurut dia, apapun isi perjanjian itu merupakan masa lalu.

PDI-P, kata Hasto, akan menatap ke depan dalam mempersiapkan calon Presiden yang akan diusung. "Cara berpikir kami move on bukan move back kembali ke masa lalu, karena bahaya kalau berpikir masa lalu. PDI-P melihat ke depan," ujar Hasto di Jakarta, Minggu (16/2/2014).

Terlepas dari move on, Hasto mengatakan perjanjian tersebut memasang syarat pasangan Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto yang diusung pada Pemilu 2009 memenangkan Pemilu Presiden. Bila kemenangan itu tercapai, ujar dia, PDI-P harus memastikan sejumlah besar kursi menteri harus diisi kandidat yang diusung Partai Gerindra.

"Itu kalau waktu itu menang Pemilu Presiden," kata Hasto. Karena faktanya kemenangan saat itu tak terjadi, ujar dia, maka tak ada lagi perjanjian yang mengikat PDI-P dengan Partai Gerindra, apalagi soal jatah kursi menteri itu.

Saat ini, kata Hasto, PDI-P fokus pada target pemenangan untuk pemilu legislatif dengan target 27,02 persen suara sah. Seluruh kader PDI-P juga diminta fokus turun ke lapangan untuk mencapai target itu.

Bagi PDI-P, ujar Hasto, dalam Pemilu 2014 ini diharapkan terjadi kompetisi yang sehat. "Bukan kompetisi yang mengandalkan perjanjian. Kondisi faktanya yang menang pak SBY (pada Pemilu 2009)," kata dia.

Saat ditanyakan soal tantangan Gerindra yang akan membuka perjanjian itu, Hasto tidak mempermasalahkannya. Namun, peluang Gerindra untuk kembali berkoalisi dengan PDI-P pada pemilu kali ini tampaknya terkubur pelan-pelan.

Hasto mengatakan PDI-P dalam memilih partner koalisi tidak hanya melihat kebutuhan praktis perolehan suara ataupun kesamaan ideologi. "(Namun) juga kesantunan sebuah partai dalam berpolitik," sebut dia. Menurut dia, koalisi politik harus dibangun oleh tradisi berkeadaban. "Bukan tradisi saling menjegal," tegas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Nasional
Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com