Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suryadharma Ali: Keluarga Gus Dur Makin Dekat ke PPP

Kompas.com - 08/02/2014, 18:52 WIB
Sabrina Asril

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Suryadharma Ali menyambut baik kedatangan sejumlah orang yang mengaku sebagai Kornas Gusdurian dalam Mukernas II PPP, Sabtu (8/2/2014).

Menurut Suryadharma, keluarga KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pun kini sudah semakin dekat dengan PPP. "Saya bersyukur ada dukungan. Ibu Shinta, Mbak Inaya, dan Mbak Yenny juga akan datang ke kantor DPW PPP Jawa Timur untuk melaksanakan Maulid Nabi dan istigasah," ujar Suryadharma di sela-sela acara Mukernas, Sabtu (8/2/2014).

Dia menuturkan kehadiran keluarga Gus Dur itu menunjukkan hubungan yang baik antara PPP dan keluarga Gus Dur. Suryadharma pun merasa optimistis kedekatan dengan keluarga Gus Dur akan berpengaruh kepada massa Nahdlatul Ulama (NU).

Dia menuturkan, PPP dengan NU memiliki hubungan historis dan ideologis yang kuat. Hubungan historis ini terkait dengan sejarah pendirian PPP yang juga didirikan oleh ulama NU bersama-sama dengan partai Islam lainnya.

"Ada hubungan ideologisnya juga, yaitu dengan kakeknya Gus Dur, beliau adalah pencipta lambang PPP, dan juga perlu dicatat bahwa ibunda Gus Dur adalah anggota DPR dari fraksi PPP beberapa periode," katanya.

Menteri Agama RI ini membantah adanya kontrak politik antara keluarga Gus Dur dengan PPP. Dia meluruskan, keluarga Gus Dur hanya mempersilakan PPP secara kelembagaan maupun caleg-calegnya menggunakan gambar Gus Dur dalam berkampanye.

Sebelumnya, sekitar 20 orang kelompok Gusdurian menghadiri acara Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) II Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (8/2/2014).

Kedatangan Gusdurian kali ini adalah untuk menyampaikan dukungan terhadap PPP dan mengajukan nama calon Presiden.

"Kami kedatangan saudara-saudara kita dari Kornas Gusdurian, yang pada Mukernas kali ini, ikut meramaikan perhelatan Mukernas. Tidak hanya hadir, tapi teman-teman Gusdurian, siap membesarkan dukungan PPP dalam pemilu 2014 nanti," ujar Arwani.

Arwani menuturkan Gusdurian bahkan sudah menemui peserta Mukernas untuk menyampaikan usulan terkait strategi pemenangan pemilihan legislatif dan pemilihan Presiden.

Perwakilan Gusdurian, Tarso Ngudinugroho, menjelaskan pihaknya mendukung PPP lantaran sebagai partai Islam, PPP dianggap mampu membawa isu keberagaman. Tarso melihat PPP juga sudah bisa membawakan pemikiran Gus Dur yang kini dianggap sudah mulai meredup.

Terkait dengan calon presiden yang akan dibahas PPP dalam Mukernas kali ini, Tarso menyatakan Gusdurian mengusulkan agar Yenny Wahid masuk dalam bursa capres PPP.

"Saya sudah konsolidasi internal agar Gusdurian satukan visi untuk menangkan PPP, termasuk soal pencalonan Bu Yenny Wahid," ujar Tarso.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com