Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/01/2014, 15:24 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden ke-3 Republik Indonesia BJ Habibie meminta masyarakat pemilih untuk memberikan hak pilihnya kepada pemimpin yang jelas dan berkualitas. Ia meminta masyarakat tidak memilih calon pemimpin yang hanya populer tetapi tidak memiliki hasil kerja yang jelas.

Habibie mengungkapkan, pilihan politik masyarakat Indonesia kini cenderung bergeser kepada sosok calon pemimpin yang populer. Padahal, idealnya, pemimpin selanjutnya dapat bekerja lebih konkret dan mampu menyelesaikan masalah bangsa.

"Kriteria yang paling tepat bukan karena dia selebriti (populer), tapi yang problem solver," kata Habibie, saat menjadi pembicara di acara Diklat dan Penyegaran Juru Kampanye Nasional (Jurkamnas) Partai Golkar, di kantor DPP Golkar, Jakarta, Sabtu (25/1/2014).

Untuk mendapatkan pemimpin yang berkualitas, kata Habibie, masyarakat perlu mengenal betul calon pemimpin melalui rekam jejaknya selama ini. Tanpa wawasan yang cukup tentang calon pemimpin yang akan dipilihnya, masyarakat akan terjebak pada pilihan yang keliru.

"Dari mana kita tahu? Dari rekam jejaknya. Siapa pemimpin yang selebriti, tahu sendirilah," ujarnya.

Habibie hadir di acara ini untuk memberikan penyegaran kepada calon anggota legislatif, juru kampanye, dan tim pemenangan Golkar pada Pemilu 2014. Turut hadir para petinggi Golkar yang mendampingi Habibie, di antaranya Ketua Umum DPP Golkar Aburizal Bakrie dan sejumlah politisi Golkar, di antaranya Agung Laksono, Fadel Muhammad, Sharif Cicip Sutardjo, dan Idrus Marham.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Jawab Mahasiswa yang Anggap Program OK OCE Anies Gagal, Muhaimin: Itu Program Sandiaga Uno

Jawab Mahasiswa yang Anggap Program OK OCE Anies Gagal, Muhaimin: Itu Program Sandiaga Uno

Nasional
Kapolri Datangi KPK, Disambut Nawawi Pomolango

Kapolri Datangi KPK, Disambut Nawawi Pomolango

Nasional
Kampanye di Palu, Ganjar: Buat Saya, Sulteng Sudah di Hati

Kampanye di Palu, Ganjar: Buat Saya, Sulteng Sudah di Hati

Nasional
Cerita Ganjar Diminta Dukung Mahfud Jadi Cawapres pada 2019

Cerita Ganjar Diminta Dukung Mahfud Jadi Cawapres pada 2019

Nasional
Jokowi Kunjungi Daerah yang Didatanginya, Ganjar: Kan Presiden...

Jokowi Kunjungi Daerah yang Didatanginya, Ganjar: Kan Presiden...

Nasional
Doni Monardo Dimakamkan secara Militer di TMP Kalibata

Doni Monardo Dimakamkan secara Militer di TMP Kalibata

Nasional
Bantah Cak Imin Soal Kursi Menhan, Jokowi: Enggak Ada Jatah-jatah seperti itu

Bantah Cak Imin Soal Kursi Menhan, Jokowi: Enggak Ada Jatah-jatah seperti itu

Nasional
Cegah Politisasi Bansos Jelang Pemilu 2024, Said Sarankan Pemerintah Tempuh 4 Langkah Ini

Cegah Politisasi Bansos Jelang Pemilu 2024, Said Sarankan Pemerintah Tempuh 4 Langkah Ini

Nasional
Jokowi Enggan Menanggapi Wacana DPR Gulirkan Hak Interpelasi Terkait Dugaan Intervensi Kasus E-KTP

Jokowi Enggan Menanggapi Wacana DPR Gulirkan Hak Interpelasi Terkait Dugaan Intervensi Kasus E-KTP

Nasional
Pertanyakan Format Debat Cawapres yang Diubah, TPN Ganjar-Mahfud: Sudah Koordinasi dengan DPR?

Pertanyakan Format Debat Cawapres yang Diubah, TPN Ganjar-Mahfud: Sudah Koordinasi dengan DPR?

Nasional
Cak Imin Janjikan Modal Usaha Rp 10 Juta Tanpa Bunga dan Agunan

Cak Imin Janjikan Modal Usaha Rp 10 Juta Tanpa Bunga dan Agunan

Nasional
Ubah Format Debat Capres-Cawapres, Kredibilitas KPU Dipertaruhkan

Ubah Format Debat Capres-Cawapres, Kredibilitas KPU Dipertaruhkan

Nasional
Usai Dishalatkan di Markas Kopasssus, Jenazah Doni Monardo Diberangkatkan ke TMP Kalibata

Usai Dishalatkan di Markas Kopasssus, Jenazah Doni Monardo Diberangkatkan ke TMP Kalibata

Nasional
KPU Ubah Format Debat Capres-Cawapres, Setara Institute: Kemunduran dan Rugikan Pemilih

KPU Ubah Format Debat Capres-Cawapres, Setara Institute: Kemunduran dan Rugikan Pemilih

Nasional
Jawab Agus Rahardjo, Jokowi: Untuk Kepentingan Apa Kasus Setya Novanto Diramaikan?

Jawab Agus Rahardjo, Jokowi: Untuk Kepentingan Apa Kasus Setya Novanto Diramaikan?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com