Berdasarkan survei PDB, tingkat elektabilitas Ahok sebagai kandidat cawapres adalah sebesar 6,4 persen. Sedangkan Jusuf Kalla hanya mampu memperoleh 5,3 persen dan Mahfud MD sebesar 3,4 persen.
Lalu siapakah yang berada di posisi pertama dan kedua kandidat cawapres? Posisi pertama masih diduduki oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dengan tingkat elektabilitas 10,8 persen. Pria asal Solo itu tak hanya unggul sebagai kandidat capres, namun juga cawapres. Sementara di posisi kedua kandidat cawapres ditempati oleh Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan. Bos media Jawa Pos Grup itu menyabet 7 persen.
Peneliti PDB Didik J Rachbini menilai, munculnya nama Ahok merupakan sebuah fenomena yang baru. Tingginya elektabilitas Ahok tidak lepas dari maraknya pemberitaan di media massa baik cetak maupun elektronik.
“Nama Ahok belakangan semakin populer karena gayanya yang ceplas-ceplos dan keras itu, sehingga marak menjadi konsumsi pemberitaan,” katanya di Jakarta, Jumat (17/1/2014).
Survei tersebut dilakukan dengan metode wawancara telepon pada 4-8 Januari 2013. Survei dilakukan terhadap 1.200 responden di 11 kota, yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Medan, Palembang, Denpasar, Balikpapan, Makassar, dan Jayapura. Margin of error dalam survei tersebut ± 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.