Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diperiksa KPK, Ketua KPU Jatim Ungkapkan Permainan Uang dalam Pilkada

Kompas.com - 06/01/2014, 18:40 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Pemilihan Umum Jawa Timur Andry Dewanto mengaku telah mengungkapkan kepada penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi dugaan permainan uang terkait pemilihan kepala daerah di Jatim. Menurut Andry, ia telah menyampaikan kepada KPK mengenai pengakuan Ketua Umum DPP Partai Kedaulatan Denny M Cilah dalam sidang Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) yang menyebut dijanjikan sejumlah uang agar mendukung kandidat tertentu.

“Penyidik bertanya, apakah ada kejadian lain tetapi tidak berkaitan dengan PHPU (perselisihan hasil pemilihan umum), saya jawab ada. Tapi publik sudah tahu, apa itu? Ketika dalam DKPP diterangkan oleh Denny, ada telepon dari sekjennya untuk mendukung pasangan tertentu dan dijanjikan sejumlah uang sekian miliar. Disebutkan pula Ketua KPU sudah dibereskan,” kata Andry seusai diperiksa di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Senin (6/1/2014).

Andry diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan suap sengketa pilkada yang menjerat mantan Ketua Mahmakah Konstitusi, Akil Mochtar. Menurut Andry, Denny lantas mengaku telah menolak tawaran tersebut. Selain itu, Andry menceritakan kepada penyidik KPK soal keterangan Ketua Partai Matahari Bangsa Jawa Timur Syafrudin Budiman dalam sidang DKPP yang mengaku telah menerima uang Rp 15 juta terkait Pilkada Jatim.

“Itu sudah disampaikan di DKPP dan MK, publik sudah tahu, jadi saya tidak mengungkapkan sesuatu yang baru,” sambung Andry.

Kepada wartawan, Andry juga menegaskan bahwa dirinya tidak pernah menerima uang dari pihak tertentu terkait Pilgub Jatim. Selain mengungkapkan informasi tambahan kepada KPK seputar dugaan permainan uang terkait Pilkada Jatim, Andry mengaku diajukan sejumlah pertanyaan lain, termasuk hubungannya dengan Akil. Kepada penyidik, Andry mengaku tidak mengenal Akil secara personal.

“Mengenal Pak Akil sebagai Ketua MK, tidak kurang tidak lebih,” katanya.

Andry hanya pernah bertemu Akil saat sidang–sidang gugatan pilkada Jatim di MK. Selain itu, Andry mengaku diajukan pertanyaan oleh penyidik KPK apakah dia mengenal orang dekat Akil, Muhtar Ependy atau tidak. Andry mengaku tidak kenal dengan Muhtar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com