Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri: Anton Terduga Eksekutor Bom Vihara Ekayana

Kompas.com - 02/01/2014, 17:46 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Anton alias Septi (25), terduga teroris yang ditangkap di Banyumas, Jawa Tengah, Senin (30/12/2013), diduga memiliki keterkaitan dengan kasus ledakan bom di Vihara Ekayana, Duri Kepa, Jakarta Barat, beberapa waktu lalu. Ia diduga menjadi eksekutor yang meletakkan bom saat ibadah di wihara tersebut berlangsung.

"Eksekutor langsung peletak bom di Vihara Ekayana," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen (Pol) Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Kamis (2/1/2014).

Selain eksekutor, Boy mengatakan, Anton memiliki keterlibatan dengan serangkaian aksi teror lainnya, seperti dalam kasus penembakan terhadap anggota kepolisian di Pondok Aren, Tangerang Selatan. Menurutnya, Anton diduga sebagai perencana sekaligus pelaku penembakan polisi. Eksekutornya adalah salah satu terduga teroris yang tewas dalam penggerebekan oleh Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri di Ciputat, Tangerang, Selasa (31/12/2013) kemarin.

Boy menambahkan, Anton merupakan bagian dari kelompok teroris jaringan Abu Roban. Sementara itu, enam orang terduga teroris yang tewas di Ciputat adalah anggota salah satu kelompok Abu Roban lainnya. Meski demikian, Anton disebut juga memiliki pengaruh untuk kelompok di Ciputat.

"Dia ahli dalam perakitan bom. Dia juga sebagai pelaksana dan perencana juga, cukup dominan perannya Anton (dalam kelompok Ciputat)," ujarnya.

Sebelumnya, enam terduga teroris digerebek di sebuah kontrakan di Gang H Hasan, Jalan KH Dewantoro, Kampung Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan. Keenam terduga teroris tewas dalam penggerebekan tersebut. Penggerebekan itu sendiri merupakan pengembangan atas ditangkapnya Anton sehari sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masyarakat Sipil Minta DPR Batalkan Pembahasan Revisi UU TNI karena Bahayakan Demokrasi

Masyarakat Sipil Minta DPR Batalkan Pembahasan Revisi UU TNI karena Bahayakan Demokrasi

Nasional
Aksi Cepat Tanggap Kementerian KP Bantu Korban Banjir Bandang dan Longsor di Sumbar

Aksi Cepat Tanggap Kementerian KP Bantu Korban Banjir Bandang dan Longsor di Sumbar

Nasional
Bertemu PBB di Bali, Jokowi Tegaskan Akar Konflik Palestina-Israel Harus Diselesaikan

Bertemu PBB di Bali, Jokowi Tegaskan Akar Konflik Palestina-Israel Harus Diselesaikan

Nasional
Lemhannas: Transisi Kepemimpinan Jokowi ke Prabowo Relatif Mulus, Tak Akan Ada Gejolak

Lemhannas: Transisi Kepemimpinan Jokowi ke Prabowo Relatif Mulus, Tak Akan Ada Gejolak

Nasional
Jokowi Sampaikan Dukacita atas Meninggalnya Presiden Iran

Jokowi Sampaikan Dukacita atas Meninggalnya Presiden Iran

Nasional
Laporkan Dewas KPK yang Berusia Lanjut ke Bareskrim, Nurul Ghufron Tak Khawatir Dicap Negatif

Laporkan Dewas KPK yang Berusia Lanjut ke Bareskrim, Nurul Ghufron Tak Khawatir Dicap Negatif

Nasional
Bertemu Presiden Fiji di Bali, Jokowi Ajak Jaga Perdamaian di Kawasan Pasifik

Bertemu Presiden Fiji di Bali, Jokowi Ajak Jaga Perdamaian di Kawasan Pasifik

Nasional
Saat Revisi UU Kementerian Negara Akan Jadi Acuan Prabowo Susun Kabinet, Pembahasannya Disebut Kebetulan...

Saat Revisi UU Kementerian Negara Akan Jadi Acuan Prabowo Susun Kabinet, Pembahasannya Disebut Kebetulan...

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Dewas KPK Ke Bareskrim Polri Atas Dugaan Pencemaran Nama Baik

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Dewas KPK Ke Bareskrim Polri Atas Dugaan Pencemaran Nama Baik

Nasional
Marinir Ungkap Alasan Tak Bawa Jenazah Lettu Eko untuk Diotopsi

Marinir Ungkap Alasan Tak Bawa Jenazah Lettu Eko untuk Diotopsi

Nasional
MK: Tak Ada Keberatan Anwar Usman Adili Sengketa Pileg yang Libatkan Saksi Ahlinya di PTUN

MK: Tak Ada Keberatan Anwar Usman Adili Sengketa Pileg yang Libatkan Saksi Ahlinya di PTUN

Nasional
Kemenag Sayangkan 47,5 Persen Penerbangan Haji Garuda Alami Keterlambatan

Kemenag Sayangkan 47,5 Persen Penerbangan Haji Garuda Alami Keterlambatan

Nasional
Laporan Fiktif dan Manipulasi LPJ Masih Jadi Modus Korupsi Dana Pendidikan

Laporan Fiktif dan Manipulasi LPJ Masih Jadi Modus Korupsi Dana Pendidikan

Nasional
Dana Bantuan dan Pengadaan Sarana-Prasarana Pendidikan Masih Jadi Target Korupsi

Dana Bantuan dan Pengadaan Sarana-Prasarana Pendidikan Masih Jadi Target Korupsi

Nasional
Lettu Eko Terindikasi Terlilit Utang Karena Judi Online, Dankormar: Utang Almarhum Rp 819 Juta

Lettu Eko Terindikasi Terlilit Utang Karena Judi Online, Dankormar: Utang Almarhum Rp 819 Juta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com