Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/12/2013, 09:24 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Demokrat menyatakan, penolakan Wakil Presiden Boediono memenuhi panggilan Tim Pengawas Century sudah tepat. Timwas Century diminta tak memunculkan fatsun politik memanfaatkan kasus-kasus hukum lama.

Penolakan Boediono, menurut partai ini, merupakan bentuk penghormatan atas proses hukum terkait perkara yang sama di Komisi Pemberantasan Korupsi.

"Pengawalan proses hukum (di KPK) ini harus pula menjadi prioritas kerja Timwas, bukan kembali melebar dengan memolitisasi proses hukum yang tengah berlangsung," ujar Juru Bicara Partai Demokrat, Mohamad Ikhsan Modjo, di Jakarta, melalui layanan surat elektronik, Rabu (18/12/2013).

Ikhsan berpendapat, Timwas Century semestinya juga turut berupaya memberikan teladan, menghormati proses hukum atas skandal Bank Century di KPK. Politisasi atas kasus ini, kata dia, hanya akan memunculkan fatsun politik baru, membuka kasus lama dengan tujuan politik tertentu.

"(Fatsun semacam) ini tentu saja tidak sehat dan sama sekali tidak produktif bagi perkembangan demokrasi di Indonesia," kata Ikhsan. Apalagi ada pula kasus lama lain yang sampai sekarang menurut dia tak tuntas atau proses hukumnya masih berjalan.

Kasus lumpur Lapindo dan BLBI, sebut Ikhsan, merupakan contoh kasus lama tersebut. Terkait kinerja KPK, Ikhsan mengatakan bahwa Partai Demokrat masih berkeyakinan lembaga antikorupsi itu bekerja profesional. 

Timwas Century memanggil Boediono untuk memberikan keterangan pada Rabu (18/12/2013). Boediono mengirimkan surat berisi penolakan atas panggilan ini. Rapat pun batal. Pada Kamis (19/12/2013), Timwas Century akan memberikan laporan di sidang paripurna DPR.

Diperpanjang atau tidaknya masa tugas Timwas Century diperkirakan juga bakal ditentukan dalam rapat paripurna ini. Bila diperpanjang, kemungkinan besar Timwas Century akan melayangkan panggilan kedua kepada Boediono.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Korupsi Rumdin, KPK Cecar Kabag Pengelola Rumah Jabatan DPR soal Aliran Dana ke Tersangka

Kasus Korupsi Rumdin, KPK Cecar Kabag Pengelola Rumah Jabatan DPR soal Aliran Dana ke Tersangka

Nasional
KPU Sebut Pemindahan 36.000 Suara PPP ke Garuda di Jabar Klaim Sepihak, Harus Ditolak MK

KPU Sebut Pemindahan 36.000 Suara PPP ke Garuda di Jabar Klaim Sepihak, Harus Ditolak MK

Nasional
Ketua KPU Ditegur Hakim saat Sidang Sengketa Pileg di MK: Bapak Tidur, Ya?

Ketua KPU Ditegur Hakim saat Sidang Sengketa Pileg di MK: Bapak Tidur, Ya?

Nasional
Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis Disebut Diperlukan, Proyek Mercusuar Perlu Pengawasan

Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis Disebut Diperlukan, Proyek Mercusuar Perlu Pengawasan

Nasional
Kapolri Beri Penghargaan ke 11 Personel di Pegunungan Bintang, Papua

Kapolri Beri Penghargaan ke 11 Personel di Pegunungan Bintang, Papua

Nasional
Pegawai Kementan Bikin Perjalanan Dinas Fiktif demi Penuhi Kebutuhan SYL

Pegawai Kementan Bikin Perjalanan Dinas Fiktif demi Penuhi Kebutuhan SYL

Nasional
Sidang SYL, Saksi Ungkap Permintaan Uang Rp 360 Juta untuk Sapi Kurban

Sidang SYL, Saksi Ungkap Permintaan Uang Rp 360 Juta untuk Sapi Kurban

Nasional
Hadiri Perayaan Ultah Hendropriyono, Prabowo Dihadiahi Patung Diponegoro

Hadiri Perayaan Ultah Hendropriyono, Prabowo Dihadiahi Patung Diponegoro

Nasional
Menag Minta Jemaah Jaga Kesehatan, Suhu Bisa Capai 50 Derajat Celsius pada Puncak Haji

Menag Minta Jemaah Jaga Kesehatan, Suhu Bisa Capai 50 Derajat Celsius pada Puncak Haji

Nasional
Tinjau Pasar Baru di Karawang, Jokowi: Harga Cabai, Bawang, Beras Sudah Turun

Tinjau Pasar Baru di Karawang, Jokowi: Harga Cabai, Bawang, Beras Sudah Turun

Nasional
KPK Sebut Eks Dirut Taspen Kosasih Rekomendasikan Investasi Rp 1 T

KPK Sebut Eks Dirut Taspen Kosasih Rekomendasikan Investasi Rp 1 T

Nasional
Hakim MK Tegur Kuasa Hukum KPU karena Tidak Rapi Menulis Dokumen

Hakim MK Tegur Kuasa Hukum KPU karena Tidak Rapi Menulis Dokumen

Nasional
Jokowi Tanggapi Santai soal Fotonya yang Tak Terpasang di Kantor PDI-P Sumut

Jokowi Tanggapi Santai soal Fotonya yang Tak Terpasang di Kantor PDI-P Sumut

Nasional
Cuaca di Arab Saudi 40 Derajat, Jemaah Haji Diminta Jaga Kesehatan

Cuaca di Arab Saudi 40 Derajat, Jemaah Haji Diminta Jaga Kesehatan

Nasional
 Saksi Ungkap Direktorat di Kementan Wajib Patungan untuk Kebutuhan SYL

Saksi Ungkap Direktorat di Kementan Wajib Patungan untuk Kebutuhan SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com