Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Habiskan Rp 4,7 Miliar, Tim Century Belum Berhasil Sita Aset

Kompas.com - 11/12/2013, 22:43 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Selama dua tahun bekerja, tim pemburu aset kasus Bank Century masih juga belum berhasil mengembalikan aset yang berasal dari uang negara. Padahal, tim pemburu aset yang diketuai Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin ini sudah menghabiskan dana Rp 4,7 miliar.

Hal ini pun menjadi sorotan sejumlah anggota Tim Pengawas Century dalam rapat dengan tim pemburu aset di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (11/12/2013). “Saya mau interupsi, apa yang dipaparkan Menteri Hukum dan HAM ini belum menjadi milik negara. Ini hanya angka-angka saja yang dipaparkan,” ucap anggota Timwas Century dari Fraksi Partai Golkar, Bambang Soesatyo.

Hal senada juga disampaikan oleh anggota Timwas Century dari Fraksi PDI Perjuangan, Hendrawan Supratikno. “Ini kerja sekian lama, tapi kami belum melihat apa hasilnya. Tim pemburu aset seperti mengejar angin!” sindir Hendrawan.

Hadir dalam rapat Timwas Century kali ini yakni Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin, Kapolri Jenderal Sutarman, dan Jaksa Agung Basrif Arief. Mereka semua tergabung dalam tim pemburu aset Bank Century yang dibentuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Januari 2012.

Di dalam rapat itu, Amir memaparkan aset Bank Century sebesar 6,9 juta dollar Amerika Serikat yang masih disengketakan. Aset itu tersebar di Hong Kong, Swiss, hingga Pulau Jersey. Pemerintah, sebut Amir, masih menunggu keputusan peradilan negara setempat terkait dengan upaya pengambilan aset itu.

Amir menjelaskan, pemerintah mengalami kendala karena adanya perbedaan sistem hukum antara Indonesia dengan negara-negara itu. Sehingga, perlu dilakukan kerja sama mutual legal assistance (MLA) antarnegara. Selain itu, pemerintah juga masih harus berhadapan dengan para terpidana Bank Century seperti Hesham Al Waraq dan Rafat Ali Rizvi yang mengklaim aset-aset Bank Century.

“Mereka memanfaatkan sejumlah alasan seperti peradilan di Indonesia yang tidak bersih dan korup,” ucap Amir.

Di dalam perjalanan mengambil kembali aset Century ini, sebut Amir, sudah menghabiskan anggaran Rp 4,7 miliar. Sebanyak Rp 4,2 miliar habis untuk membayar jasa pengacara dan Rp 500 juta habis untuk perjalanan dinas. Amir membantah pihaknya tidak bisa menghasilkan apa pun. Meski tidak memuaskan, tetapi tim pemburu aset sudah berusaha membekukan aset di Pulau Jersey pada Agustus 2013, tepat sebelum Robert Tantular berusaha mencairkan aset itu.

“Jadi, kami mengajak Timwas Century untuk memahami berbagai hambatan antara lain perlawanan terpidana, dan perlawanan dari anak perusahaan milik terpidana. Kami harap ini diteruskan kalau memang benar-benar ingin capai hasil maksimal, yang tentunya masih memerlukan pembiayaan yang lebih banyak lagi ke depan,” kata Amir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 30 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pakar Sebut Penyitaan Aset Judi Online Bisa Lebih Mudah jika Ada UU Perampasan Aset

Pakar Sebut Penyitaan Aset Judi Online Bisa Lebih Mudah jika Ada UU Perampasan Aset

Nasional
Eks Pejabat Kemenkes Sebut Harga APD Covid-19 Ditentukan BNPB

Eks Pejabat Kemenkes Sebut Harga APD Covid-19 Ditentukan BNPB

Nasional
Transaksi Judi 'Online' Meningkat, Kuartal I 2024 Tembus Rp 101 Triliun

Transaksi Judi "Online" Meningkat, Kuartal I 2024 Tembus Rp 101 Triliun

Nasional
Hari Ini, Gaspol Ft Sudirman Said: Pisah Jalan, Siap Jadi Penantang Anies

Hari Ini, Gaspol Ft Sudirman Said: Pisah Jalan, Siap Jadi Penantang Anies

Nasional
Habiburokhman: Judi 'Online' Meresahkan, Hampir Tiap Institusi Negara Jadi Pemainnya

Habiburokhman: Judi "Online" Meresahkan, Hampir Tiap Institusi Negara Jadi Pemainnya

Nasional
Baru 5 dari 282 Layanan Publik Pulih Usai PDN Diretas

Baru 5 dari 282 Layanan Publik Pulih Usai PDN Diretas

Nasional
Penerbangan Garuda Indonesia Tertunda 12 Jam, Jemaah Haji Kecewa

Penerbangan Garuda Indonesia Tertunda 12 Jam, Jemaah Haji Kecewa

Nasional
Perdalam Pengoperasian Jet Tempur Rafale, KSAU Kunjungi Pabrik Dassault Aviation

Perdalam Pengoperasian Jet Tempur Rafale, KSAU Kunjungi Pabrik Dassault Aviation

Nasional
Cek Harga di Pasar Pata Kalteng, Jokowi: Harga Sama, Malah di Sini Lebih Murah

Cek Harga di Pasar Pata Kalteng, Jokowi: Harga Sama, Malah di Sini Lebih Murah

Nasional
Kasus Korupsi Pengadaan Lahan JTTS, KPK Sita 54 Bidang Tanah dan Periksa Sejumlah Saksi

Kasus Korupsi Pengadaan Lahan JTTS, KPK Sita 54 Bidang Tanah dan Periksa Sejumlah Saksi

Nasional
Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

Nasional
Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Nasional
Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Nasional
Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com