Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/12/2013, 16:20 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pedangdut Rhoma Irama menggulirkan usul pembubaran Mahkamah Konstitusi. Usul tersebut disampaikan Rhoma di depan mantan Ketua MK Mahfud MD dan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla saat menjadi pembicara dalam seminar politik yang digelar oleh Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa di MPR, Senin (2/12/2013). Rhoma menjelaskan, usul tersebut ia lontarkan untuk merampingkan sistem pemerintahan yang dianggapnya terlalu gemuk.

Khusus untuk Mahkamah Konstitusi (MK), ia menganggap lembaga tersebut tumpang tindih dengan Mahkamah Agung (MA) yang memiliki fungsi serupa.

"Maka saya usul kita ambil terobosan menghapus MK karena tumpang tindih dengan MA," kata Rhoma.

Ia mencontohkan, kesamaan MK dan MA dapat dilihat dari kewenangannya mengadili suatu sengketa. Menurut Rhoma, bedanya hanya sedikit, kewenangan MA ada di tingkat kasasi, sedangkan MK di tingkat pertama dan terakhir.

"Secara fungsional sama. Oleh karena itu, ada kemubaziran di dalam dua lembaga ini, maka MK dilebur saja ke dalam MA," ujarnya.

Selain alasan tersebut, Rhoma juga yakin pembubaran MK akan mengembalikan kepercayaan publik pada lembaga hukum di Indonesia. Pasalnya, Rhoma melihat ada kekecewaan besar yang mendorong hancurnya kepercayaan kepada MK setelah Akil Mochtar dicokok Komisi Pemberantasan Korupsi karena terlibat suap dalam sengketa pilkada yang ditanganinya.

Mendengar apa yang dilontarkan oleh Rhoma, Mahfud yang pernah memimpin MK hanya tersenyum dingin. Saat mendapat kesempatan bicara, ia langsung menyampaikan bahwa konstitusi adalah produk kesepakatan bangsa yang membuatnya, sesuai dengan keadaan ideologis, sosial, dan politik pada saat itu.

"Maka, tidak ada konstitusi yang murni di dunia ini," ucap Mahfud.

Dalam seminar ini, Mahfud dan Rhoma hadir untuk menyampaikan gagasannya mengenai lembaga kepresidenan yang efektif dan efisien untuk kepentingan rakyat. Selain kedua tokoh itu, hadir juga Jusuf Kalla dalam seminar yang sama. Ketiganya merupakan tokoh yang digadang-gadang bakal dijadikan calon presiden Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk diusung pada 2014.

Rhoma mengklaim telah resmi menjadi calon presiden PKB, sementara Mahfud menolak mengikuti konvensi Partai Demokrat karena hanya ingin maju dari PKB. Adapun  Jusuf Kalla adalah figur yang mendapat dukungan dari pengurus DPW PKB di beberapa daerah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com