Ical mengatakan, pada Pemilu 1999, Partai Golkar memenangkan pemilihan legislatif (pileg) dan pemilihan presiden (pilpres). Sementara pada Pemilu 2004, Golkar bisa memenangkan pileg namun kalah di pilpres. Pada pemilu 2009, Golkar tidak memenangi pileg maupun pilpres.
"Saya menangkap kesan yang sangat kuat, bahwa salah satu titik kekurangan kita pada tiga pemilu tersebut adalah bahwa para elite dan kader partai tidak solid," ucap Ical dalam acara penutupan Rapimnas V Partai Golkar, Sabtu (23/11/2013).
Menurut Ical, ketidaksolidan itu disebabkan adanya gerakan politik yang tidak sama dan skenario politik yang tidak menyatu. "Masih muncul alternatif-alternatif skenario politik yang menyebabkan mesin politik partai tidak bekerja optimal, para elite dan kader partai tidak menyatu dan satu langkah dan strategi politik," ujarnya.
Oleh karena itu, Ical mengingatkan agar dalam menghadapi Pemilu 2014, soliditas partai menjadi kemutlakan. Ical berharap jika internal partai solid, maka Golkar akan memenangkan Pileg dan Pilpres sekaligus.
Rapimnas Partai Golkar kali ini menghasilkan pengesahan "Visi Negara Kesejahteraan 2045" yang merupakan konsep dan strategi pembangunan nasional. Selain itu, Golkar juga merumuskan strategi pemenangan Pemilu.
Namun, agenda calon wakil Presiden tidak dibahas dalam Rapimnas kali ini. Ical menyatakan bahwa penetapan cawapres akan dilakukan dalam forum rapimnas 2014 setelah pelaksanaan pemilihan legislatif (pileg).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.