Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Sebaiknya Pendamping Ical dari Luar Golkar"

Kompas.com - 22/11/2013, 23:55 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Agung Laksono meminta Golkar mengambil figur eksternal untuk diusung menjadi pendamping Aburizal "Ical" Bakrie dalam Pemilihan Umum Presiden 2014. Menurut Agung, figur dari luar Golkar akan memperkuat Ical dalam pertarungan politik itu.

"Tidak pas dari dalam, harus dari luar, pasangan (capres dan cawapres) harus saling memperkuat," kata Agung seusai menghadiri Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) V Partai Golkar, di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Jumat (22/11/2013) malam.

Agung mengatakan, Golkar akan sukses mengusung calon presiden dan calon wakil presiden dari internal jika sukses meraih 50 persen suara nasional. "(Tapi) itu enggak mungkin, makanya kami harus koalisi. Kalau ideologi, tidak banyak berbeda (dengan parpol lain)," ujar dia.

Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat ini mengatakan, sejak 2010 dia sudah didorong untuk maju menjadi calon wakil presiden dari partainya. Namun, sampai saat ini dia mengaku belum mau menanggapi dorongan itu. Alasannya, selain berpendapat posisi tersebut sebaiknya diisi figur dari luar Partai Golkar, keputusan itu pun lebih baik diambil setelah pemilu legislatif.

Rapimnas V Partai Golkar mulai menampung dan membahas usul figur yang akan menjadi pendamping Ical. Jika tak berubah, pembahasan topik ini diagendakan berlangsung pada hari kedua rapimnas, Sabtu (23/11/2013).

Nama-nama figur yang akan menjadi bakal calon pendamping Ical di Pemilihan Umum Presiden 2014 mulai bergulir pula. Sejumlah nama sudah muncul, antara lain anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Pramono Edhie Wibowo, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, mantan Ketua MK Mahfud MD, Menteri BUMN Dahlan Iskan, dan politisi PKB Khofifah Indar Parawansa.

Dalam sebuah kesempatan, Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung menyampaikan disebut juga usulan meminang Panglima TNI Jenderal Moeldoko sebagai pendamping Ical. Namun, Akbar mengimbau keputusan tentang calon pendamping Ical diambil setelah pemilu legislatif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com