Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Balas Jasa, PMI Kirim Bantuan ke Filipina

Kompas.com - 22/11/2013, 12:55 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Palang Merah Indonesia (PMI) memberangkatkan tim misi kemanusiaan ke Filipina untuk membantu masyarakat yang terkena bencana topan Haiyan. Pelepasan tim misi kemanusiaan secara simbolis dilakukan oleh Ketua Umum PMI Jusuf Kalla di Gudang 007 Pelabuhan Tanjung Piok, Jakarta Utara, Jumat (22/11/2013).

Jusuf Kalla atau akrab disapa JK mengatakan, misi kemanusiaan PMI untuk korban topan Haiyan merupakan bentuk solidaritas PMI terhadap masyarakat Filipina. Pemberian bantuan itu juga merupakan balas jasa kepada masyarakat dunia yang telah membantu Indonesia dalam berbagai bencana.

"Kita berutang pada dunia saat terjadi bencana besar, seperti tsunami yang menghantam Indonesia pada 2004 lalu. Kali ini, kita melakukan balas jasa dengan mengirimkan personel dan barang bantuan dalam jumlah besar untuk membantu korban topan Haiyan di Filipina. Kami berharap bantuan ini dapat membantu mereka," kata JK di sela-sela acara.

Misi kemanusiaan PMI tersebut dipimpin oleh Kepala Divisi Penanggulangan Bencana PMI Arifin Muhammad Hadi dan pengurus bidang penanggulangan bencana PMI, Ritola Tamasya, sebagai pengarah operasi.

Selain keduanya, ikut dikirim pula 5 perawat, 10 spesialis air dan sanitasi, 2 pilot dan 2 mekanik helikopter, 4 media officer, petugas logistik monitoring dan evaluasi, serta petugas komunikasi dan administrasi masing-masing 1 orang.

Tim akan bertugas selama 1 bulan dan direncanakan melakukan operasi tanggap darurat di Provinsi Negros Oriental yang belum banyak terjangkau bantuan, bekerja sama dengan Palang Merah Filipina. Menurut data yang dihimpun tim PMI di Filipina, ada sekitar 90.000 kepala keluarga di 8 lokasi di provinsi tersebut yang terkena dampak topan.

PMI juga mengirim bantuan barang berupa makanan, obat-obatan, non-makanan, kendaraan, serta perlengkapan air dan sanitasi. Rinciannya, 12.000 kardus mi instan, 200 boks wafer, 500 kardus air mineral, 150 boks biskuit, 500 ton beras, 20 item obat-obatan, 1.000 tenda keluarga, 2.000 selimut, 5.000 hygene kit, 10.000 seng, 1.960 wajan, 543 baju, 5 tenda peleton, 5 truk barang, 6 truk tangki air kapasitas 5.000 liter dan 7.000 liter, 2 ambulans, 1 helikopter, 2 kendaraan operasional, 2 alat penjernih air, 18 boks perlengkapan watsan mass production, dan 400 buah ember.

Barang bantuan tersebut diberangkatkan dengan KM Emir pada Sabtu (23/11/2013) malam, dengan rute Jakarta - Cebu - Negros Oriental. Perkiraan perjalanan selama 6 hari. Adapun tim relawan akan bertolak ke Cebu dengan menggunakan pesawat komersial pada Kamis (28/11/2013).

JK menambahkan, operasi ini merupakan operasi PMI ke luar negeri yang terbesar. Sebelumnya, pemerintah menjanjikan memberikan bantuan sebanyak 1.500 ton, tetapi belakangan berubah menjadi 500 ton bantuan. "Seluruh total anggaran Rp 50 milliar, yang kita gunakan sebesar Rp 25 miliar," pungkas JK.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com