Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TKI Tahanan di Luar Negeri Terancam Tak Dapat Memilih

Kompas.com - 21/11/2013, 14:23 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Desk Pemilu Luar Negeri Migrant Care Syaipul Anas menengarai banyak tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri yang dipenjara tidak tercatat dalam daftar pemilih tetap luar negeri (DPTLN) Pemilu 2014. Mereka terancam tak dapat menggunakan hak pilihnya.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) diminta mendatangi TKI tersebut dan mencatat namanya dalam DPTLN.

"Banyak TKI yang belum tersentuh (tercatat dalam DPTLN). Misalnya, TKI yang dipenjara. PPLN (Panitia Pemilihan Luar Negeri) belum menyentuh mereka sama sekali," kata Anas seusai paparan media soal DPT di Gedung KPU, Jakarta Pusat, Kamis (21/11/2013).

Anas mengatakan, di Jeddah, Arab Saudi, saja setidaknya ada 5.000 TKI yang memiliki hak pilih. Nama-nama mereka di penjara belum didaftarkan dalam DPT yang ditetapkan pada 4 November 2013.

Menurut Anas, jika para TKI tersebut didaftarkan, seharusnya dapat menambah jumlah pemilih dalam DPTLN yang menurut KPU sekitar 2 juta orang.

"Kalau mereka didaftarkan juga, angka 2 juta orang pemilih luar negeri bisa naik lagi. Karena, menurut catatan kami, jumlah pemilih luar negeri mencapai 6,5 juta orang," kata dia.

Tidak maksimal

Anas mengkritik PPLN tidak bekerja maksimal dalam memutakhirkan data pemilih di luar negeri. KPU melalui PPLN, kata dia, beralasan terhambat oleh kelengkapan dokumen warga negara Indonesia (WNI) di luar negeri dalam mendaftarkan pemilih luar negeri. Padahal, katanya, semua WNI di luar negeri memiliki dokumen resmi.

"Ada dokumennya, walau mungkin adalah dokumen yang sudah kedaluwarsa. Itu kan bisa dipakai juga sebagai dasar pencatatan nama mereka dalam DPT," kata Anas.

Sebelumnya, Migrant Care menyebut sekitar 4,5 juta WN yang berada di luar negeri terancam tidak dapat menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2014 mendatang karena namanya tidak masuk dalam DPTLN.

"Hampir 60 persen buruh migran yang ada di luar negeri terancam tidak bisa memilih karena KPU melalui PPLN hanya mencatat 1,9 juta orang pemilih, sedangkan mereka ada 6,5 juta orang yang tersebar di banyak negara," ujar Direktur Eksekutif Migrant Care Anis Hidayah, Selasa (22/10/2013).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Airlangga Yakin Terpilih Kembali Jadi Ketum Golkar Secara Aklamasi

Airlangga Yakin Terpilih Kembali Jadi Ketum Golkar Secara Aklamasi

Nasional
Diberi Tugas Maju Pilkada Banten, Airin Ucapkan Terima Kasih ke Airlangga

Diberi Tugas Maju Pilkada Banten, Airin Ucapkan Terima Kasih ke Airlangga

Nasional
PKS: Pasangan Sohibul Iman untuk Pilkada Jakarta Tunggu Koalisi Terbentuk

PKS: Pasangan Sohibul Iman untuk Pilkada Jakarta Tunggu Koalisi Terbentuk

Nasional
Optimalkan Pengelolaan, Kemenag Siapkan Peta Jalan Zakat Nasional 2025-2045

Optimalkan Pengelolaan, Kemenag Siapkan Peta Jalan Zakat Nasional 2025-2045

Nasional
Golkar Tugaskan Airin Rachmi Diany jadi Calon Gubernur Banten

Golkar Tugaskan Airin Rachmi Diany jadi Calon Gubernur Banten

Nasional
PP KPPG Dukung Airlangga Hartarto Kembali Jadi Ketum Partai Golkar

PP KPPG Dukung Airlangga Hartarto Kembali Jadi Ketum Partai Golkar

Nasional
Usung La Nyalla, Nono, Elviana, dan Tamsil, Fahira Idris: DPD Butuh Banyak Terobosan

Usung La Nyalla, Nono, Elviana, dan Tamsil, Fahira Idris: DPD Butuh Banyak Terobosan

Nasional
VoB Bakal Sampaikan Kritik Genosida Hingga Lingkungan di Glastonbury Festival

VoB Bakal Sampaikan Kritik Genosida Hingga Lingkungan di Glastonbury Festival

Nasional
La Nyalla Sebut Amendemen UUD 1945 Jadi Prioritas DPD

La Nyalla Sebut Amendemen UUD 1945 Jadi Prioritas DPD

Nasional
La Nyalla Akan Ajak Prabowo Kembalikan UUD 1945 ke Naskah Asli

La Nyalla Akan Ajak Prabowo Kembalikan UUD 1945 ke Naskah Asli

Nasional
Puluhan Anggota DPD Dukung La Nyalla Jadi Ketua Meski Suara Komeng Lebih Banyak

Puluhan Anggota DPD Dukung La Nyalla Jadi Ketua Meski Suara Komeng Lebih Banyak

Nasional
Kemensos Bantah Bansos Salah Sasaran, Klaim Data Diperbarui Tiap Bulan

Kemensos Bantah Bansos Salah Sasaran, Klaim Data Diperbarui Tiap Bulan

Nasional
Digitalisasi dan Riset Teknologi, Kunci Utama Kinerja Positif Pertamina Sepanjang 2023

Digitalisasi dan Riset Teknologi, Kunci Utama Kinerja Positif Pertamina Sepanjang 2023

Nasional
Kaget PDI-P Ingin Usung Anies, Ketua Nasdem Jakarta: Wow, Ada Apa Nih?

Kaget PDI-P Ingin Usung Anies, Ketua Nasdem Jakarta: Wow, Ada Apa Nih?

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Patuhi Jadwal Kepulangan ke Tanah Air

Jemaah Haji Diimbau Patuhi Jadwal Kepulangan ke Tanah Air

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com