Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disadap Australia, Mengapa Presiden Tak Semarah seperti soal Bunda Putri?

Kompas.com - 19/11/2013, 05:48 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Komisi III DPR, Eva Kusuma Sundari, menyesalkan sikap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang tidak menunjukkan kemarahan terkait penyadapan yang dilakukan Australia terhadap SBY dan sejumlah menteri di kabinet seperti halnya saat menanggapi pemberitaan kesaksian sidang soal Bunda Putri.

"Saya agak menyesal Presiden tidak menunjukkan kemarahan sebagaimana soal Bunda Putri, padahal (persoalan) penyadapan sangat penting terkait marwah bangsa," ujar Eva, Selasa (19/11/2013). Namun, Eva cukup lega Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto membuat pernyataan tegas soal penyadapan tersebut.

Eva mengatakan, DPR akan mendukung tindakan tegas pemerintah terkait penyadapan ini. Menurut dia, penyadapan tersebut melanggar hukum internasional dan melukai persahabatan antarbangsa dalam prinsip kesetaraan. "Indonesia jadi obyek praktik kecurangan. Siapa pun harus marah jika dicurangi oleh sebuah konspirasi beberapa negara yang mengaku sahabat," ujar dia.

Namun, ujar Eva, yang tak kalah penting adalah melakukan evaluasi kinerja intelijen Indonesia, becermin dari kejadian ini. "Mereka (intelijen) gagal menjaga pertahanan Indonesia. Seharusnya, para pejabatnya diganti karena tidak mampu mengendus penyadapan," ujar dia.

(Srihandriatmo Malau/Willy Widianto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com