Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Kapolri Hoegeng Menolak Mobil Dinas

Kompas.com - 18/11/2013, 11:36 WIB


KOMPAS.com
- Ada kisah menarik terkait mantan Kapolri Jenderal (Pol) Hoegeng Iman Santoso (alm) yang seharusnya jadi inspirasi bagi para pemimpin saat ini. Kisah tersebut dituangkan dalam sebuah buku berjudul "Hoegeng: Polisi dan Menteri Teladan" yang ditulis oleh wartawan senior Kompas Suhartono.

Satu kisah menarik tersebut adalah saat menjabat sebagai Menteri/Sekretaris Presidium Kabinet, Hoegeng ternyata menolak mobil dinas. Diketahui Jenderal Bintang Empat itu sebenarnya mendapat jatah dua mobil dinas, masing-masing satu mobil sebagai menteri dan lainnya untuk keluarga.

Pada waktu itu Hoegeng sudah mendapatkan satu mobil dinas. Tetapi untuk keluarganya, Hoegeng belum menerimanya. Adapun mobil dinas saat menjabat Menteri Iuran Negara sudah dikembalikannya setelah berganti jabatan.

Hoegeng kemudian ditawari mobil jenis Holden keluaran terbaru tahun 1965 untuk keluaganya. Ternyata, Hoegeng menolaknya. Apa alasannya?

Ia mengaku telah memiliki dua mobil dinas yakni mobil Jeep Willis dari institusinya kepolisian serta lainnya sebagai Menteri/Sekretaris Presidium Kabinet

"Hoegeng mau simpan di mana lagi, Mas Dharto. Hoegeng tidak punya garasi lagi," kata Hoegeng kepada sekretarisnya Soedharto Martopoespito.

Namun karena harus diambil sesuai ketentuan Setneg, Hoegeng mengalah. Tetapi mobil itu ternyata tidak diparkir di rumah Hoegeng. "Ya sudah tetapi tolong disimpan di rumah Mas Dharto saja ya, suatu saat Hoegeng perlu, Hoegeng akan pinjam saja," ujar Hoegeng.

Dharto mengaku sempat menjalankan mobil dinas Hoegeng tersebut. Hal itu dilakukan supaya mesin mobil tidak pernah digunakan. Tetapi, Dharto kapok. Nomor plat mobil yang berkode khusus membuat Dharto diberi penghormatan oleh polisi yang kebetulan bertugas di sepanjang jalan.

Menurut sepupu Hoegeng, Moehirman yang rumahnya disebelah rumah Dharto, setiap kali Hoegeng mendapat mobil dinas maka didalam kendaraan itu terdapat tulisan "Mobil Dinas Tidak Boleh Dipinjam".

Moehirman pun bertanya kepada Dharto apakah mobil yang ditaruh di rumahnya juga ditulis seperti itu. Dharto menjawab tidak ada. "Berarti, Pak Hoegeng percaya sama Mas Dharto," katanya.(Ferdinand Waskita)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Nasional
Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Nasional
Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Nasional
Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Nasional
Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Nasional
Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Nasional
Kuasa Hukum Caleg Jawab 'Siap' Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Kuasa Hukum Caleg Jawab "Siap" Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Nasional
Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Nasional
Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Nasional
Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com