Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/11/2013, 01:16 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Partai Keadilan Sejahtera Anis Matta mengaku tidak kenal dengan Bunda Putri. Dia juga tidak pernah bertemu dengan wanita berkacamata itu.

"Tidak kenal, saya," kata Anis seusai bersaksi untuk terdakwa Luthfi Hasan Ishaaq di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (31/10/2013). Dia pun mengaku tak pernah dikenalkan pada sosok perempuan tersebut oleh Ketua Majelis Syuro PKS Hilmi Aminuddin.

Berbeda dengan Luthfi yang mengaku pertama kali bertemu Bunda Putri di kediaman Hilmi di Lembang, Bandung. "Enggak pernah. Sama sekali enggak (dikenalkan)," katanya.

Selama ini Anis mengaku hanya melihat Bunda Putri di media karena ramai diperbincangkan. Menurutnya, nama Bunda Putri sebelumnya juga tidak pernah disebut-sebut di PKS. "Kalau lihat di media iya, baca di koran. Orangnya pun tidak pernah ketemu," katanya.

Nama Bunda Putri pertama kali mencuat dalam sidang kasus dugaan suap pengaturan kuota impor daging sapi dan pencucian uang, saat Ridwan yang adalah putra Hilmi bersaksi untuk Fathanah sebagai terdakwa. Dalam persidangan itu diputarkan rekaman percakapan telepon.

Di dalam rekaman tersebut Luthfi mengatakan Bunda Putri dapat mengondisikan pengambil keputusan. Luthfi dan Bunda berbicara melalui ponsel Ridwan yang sedang berada di rumah Bunda Putri.

Sementara itu, ketika bersaksi untuk Fathanah, Luthfi mengaku mengenal Bunda Putri di kediaman Hilmi. Luthfi juga pernah mendatangi rumah Bunda Putri di Pondok Indah, Jakarta Selatan.

Luthfi pun mengatakan, Bunda Putri adalah orang yang dekat dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Perempuan ini dikatakan tahu betul soal kebijakan reshuffle kabinet Indonesia Bersatu.

Menurut Luthfi, Bunda Putri juga biasa menjadi penghubung antar-dewan Pembina Partai. Presiden menyebut pernyataan Luthfi 1.000 persen bohong dan Presiden berjanji akan menelusuri siapa sosok Bunda Putri ini.


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Presiden Jokowi Terima Surat Kepercayaan 10 Dubes Negara Sahabat

Presiden Jokowi Terima Surat Kepercayaan 10 Dubes Negara Sahabat

Nasional
Soal RUU DKJ, Ganjar: Kalau Konsisten dengan Otonomi Daerah, Gubernur Dipilih Rakyat!

Soal RUU DKJ, Ganjar: Kalau Konsisten dengan Otonomi Daerah, Gubernur Dipilih Rakyat!

Nasional
Profil Brigjen Johnny Edison Isir, Kapolda Papua Barat Baru yang Pernah Jadi Ajudan Jokowi

Profil Brigjen Johnny Edison Isir, Kapolda Papua Barat Baru yang Pernah Jadi Ajudan Jokowi

Nasional
Sudah Ada Satgas, Polri Pastikan Siap Amankan Debat Pertama Pilpres 2024

Sudah Ada Satgas, Polri Pastikan Siap Amankan Debat Pertama Pilpres 2024

Nasional
Optimistis Ganjar-Mahfud Raup 54 Persen Suara, Ketua TPN: Jangan Percaya Angka Survei

Optimistis Ganjar-Mahfud Raup 54 Persen Suara, Ketua TPN: Jangan Percaya Angka Survei

Nasional
Usai Dilantik, Kepala BNN Bakal Temui Panglima TNI untuk Berantas Keterlibatan Aparat

Usai Dilantik, Kepala BNN Bakal Temui Panglima TNI untuk Berantas Keterlibatan Aparat

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Minta Tak Ada Saling Sanggah Saat Debat, Ganjar: Silakan Diatur

Kubu Prabowo-Gibran Minta Tak Ada Saling Sanggah Saat Debat, Ganjar: Silakan Diatur

Nasional
Kritik Kartu Prakerja, Cak Imin: Nonton YouTube Dibayar, Urgensinya Apa?

Kritik Kartu Prakerja, Cak Imin: Nonton YouTube Dibayar, Urgensinya Apa?

Nasional
Bawaslu: Pasang Stiker dan Alat Peraga Kampanye di Rumah Harus Izin ke Pemilik

Bawaslu: Pasang Stiker dan Alat Peraga Kampanye di Rumah Harus Izin ke Pemilik

Nasional
Bawaslu: Bagi Sembako Saat Kampanye Kategori Politik Uang, Bisa Dipidana

Bawaslu: Bagi Sembako Saat Kampanye Kategori Politik Uang, Bisa Dipidana

Nasional
MUKP di Papua Selatan Naik, Kepala BKKBN Optimistis Angka Stunting Bisa Turun

MUKP di Papua Selatan Naik, Kepala BKKBN Optimistis Angka Stunting Bisa Turun

Nasional
Anwar Usman Tak Hadiri Pelantikan Hakim MK Ridwan Mansyur di Istana

Anwar Usman Tak Hadiri Pelantikan Hakim MK Ridwan Mansyur di Istana

Nasional
Di Malaysia, Mahfud Janjikan TKI Mendapat Perlakuan Hukum yang Layak Sesuai Aturan

Di Malaysia, Mahfud Janjikan TKI Mendapat Perlakuan Hukum yang Layak Sesuai Aturan

Nasional
Ketua TPN Sebut Ganjar Rajin Blusukan seperti Jokowi, Bahkan Tidur di Rumah Rakyat

Ketua TPN Sebut Ganjar Rajin Blusukan seperti Jokowi, Bahkan Tidur di Rumah Rakyat

Nasional
KSAU Pimpin Sertijab Pangkoopsudnas dan Dankodiklatau, Wanti-wanti Tantangan yang Makin Kompleks

KSAU Pimpin Sertijab Pangkoopsudnas dan Dankodiklatau, Wanti-wanti Tantangan yang Makin Kompleks

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com