Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/10/2013, 08:36 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pada saat sebagian pejabat membantah kenal dengan sosok Bunda Putri yang disebut dalam kasus kuota impor daging sapi, seorang wanita paruh baya justru mengaku dirinya sebagai Bunda Putri. Wanita itu mendatangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi pada Senin (28/10/2013), dengan didampingi seorang pria yang mengaku sebagai suaminya.

“Aku Bunda Putri juga, Bunda Putri dari keluarga Hamengku Buwono X, aku dipanggilnya Eyang Putri,” ujar wanita yang mengaku bernama asli Raden Ayu Yenny Meliyana ini.

Kedatangan Yenny alias Eyang Putri ini sontak menarik perhatian para pewarta yang sehari-hari bertugas di Gedung KPK.

Sekilas, wajah Yenny mirip dengan sosok Bunda Putri yang fotonya dengan beberapa pejabat tersebar di media. Namun, Yenny tampak lebih tua dan kurus dibandingkan dengan wanita dalam foto yang disebut-sebut sebagai Bunda Putri itu.

Yenny juga terlihat tidak sementereng Bunda Putri dalam foto yang kerap mengenakan perhiasan berupa gelang, cincin, atau kalung serupa berlian. Penampilannya tampak sederhana. Ketika mendatangi Gedung KPK siang itu, Yenny mengenakan baju atasan putih lengan panjang yang dipadu celana bahan hitam. Tak terlihat jelas model rambut Yenny karena wanita itu mengenakan kerudung hitam yang menutupi kepalanya. Yenny terlihat semakin mirip dengan Bunda Putri karena kacamata ber-frame emas yang dia kenakan.

Meskipun mengaku sebagai seorang Bunda Putri, Yenny menegaskan bahwa dia bukanlah Bunda Putri yang ramai diberitakan belakangan ini.

“Kalau Bunda Putri yang dicari sama kalian, Bunda Putri, adanya di Bu Ani di Cikeas, itu istrinya Dirjen Pertanian, tapi Pak SBY enggak tahu, Pak SBY sampai sekarang mencari, aku bantu cari Pak SBY,” ujar Yenny kepada para wartawan di Gedung KPK.

Pria bernama Ade yang mengaku sebagai suami Yenny mengatakan bahwa kedatangan istrinya ke Gedung KPK untuk meluruskan anggapan sebagian orang yang menilai istrinya itu adalah Bunda Putri.

“Banyak bupati dan wali kota menduga hal itu, makanya ibu meluruskannya di KPK,” ujar Ade.

Kendati bukan Bunda Putri yang diberitakan selama ini, Yenny juga mengaku kenal dengan para pejabat.

Bahkan dia mengaku dekat dengan Ibu Negara Ani Yudhoyono, Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng, mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso, dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat asal Fraksi Partai Demokrat Ruhut Sitompul.

Menurut Yenny, kedekatannya dengan para pejabat ini karena dia pernah menjadi guru spiritual mereka.

“Aku kan sering ke Istana, sebenarnya kalau dibilang dekat, ya lebih kenal baik bapaknya (Bu Ani), Sarwo Edhie, dulu kenal baik. Dengan Mas Prabowo kan tetanggaan di Jalan Anyelir, Cijantung, masak enggak kenal Ibu Ani sama saya? Kan lucu,” tutur Yenny.

Untuk meyakinkan para wartawan, bahkan Yenny menunjukkan sebuah nomor telepon dalam ponselnya yang dia sebut sebagai nomor Ani Yudhoyono. Wanita ini juga mengaku biasa berkirim pesan singkat dengan Ibu Negara.

“Iya ini ada SMS-nya, Bunda SMS Bu Ani ya, biar dia balas ya,” ucapnya.

Yenny mungkin hanya salah satu dari sekian banyak orang yang mengaku kenal dengan pejabat. Kedekatan dengan para pejabat seolah menjadi kebanggaan tersendiri bagi orang awam. Tak jarang pula kedekatan dengan pejabat ini dimanfaatkan untuk mencari keuntungan pribadi. Misalnya, menjadi makelar proyek, menjadi penghubung antara pengusaha dan pejabat, atau bahkan menjadi sosok yang dapat memengaruhi para pengambil kebijakan, seperti halnya Bunda Putri yang perannya terekam dalam sadapan KPK. Setelah Yenny, masih adakah Bunda Putri yang lain?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com