Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompolnas: Pengawasan Internal Polri, PR Utama Sutarman

Kompas.com - 28/10/2013, 15:36 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Kepolisian Nasional menilai Polri di bawah kepemimpinan Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo gagal dalam proses pengawasan internal terhadap anggota kepolisian. Menurut Kompolnas, seharusnya hal ini yang disampaikan Timur kepada penggantinya Komisaris Jenderal Sutarman sebagai pekerjaan rumah utama saat penyerahan memori serah terima jabatan di Ruang Rupatama Mabes Polri, Senin (28/10/2013).

Anggota Kompolnas M Nasser mengatakan, selama ini pengawasan terhadap anggota kepolisian masih lemah. Akibatnya, banyak penyidik polisi terutama mereka yang bekerja di kepolisian daerah yang bermain kasus. Sayangnya, Nasser tak menyebutkan jumlah kasus tidak jelas yang ditangani penyidik.

"Integritas hampir tak tersentuh. Banyak penyidik daerah yang bermain dengan perkara. Ini merusak reputasi Polri. Itu saya kira tugas nomer satu Pak Sutarman," kata Nasser kepada wartawan saat ditemui usai kegiatan penyerahan memori sertijab.

Nasser mengungkapkan, memang bukan persoalan mudah untuk mengawasi kinerja anggota kepolisian di lapangan. Pasalnya, institusi Polri memiliki sekitar 400 ribu anggota.

Meski begitu, Nasser mengatakan, jika pengawasan internal anggota kepolisian merupakan hal penting yang harus mendapatkan perhatian serius dari Sutarman. Jika tidak, masyarakat akan sulit mempercayai Polri yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam menangani persoalan tindak pidana.

"Secara keseluruhan, Timur itu dari 2011-2013, tidak memberikan penekanan pada pengawasan. Seluruh anggota kepolisian harus diawasi. Sehingga tidak ada yang keluar rel," kata Nasser.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com