Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Ratu Atut Tak Akan Dibahas di Rapimnas Golkar

Kompas.com - 21/10/2013, 18:52 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rapat Pimpinan Nasional Partai Golkar yang diundur pada bulan November 2013 tidak akan membahas nasib Ratu Atut Chosiyah terkait kasus dugaan suap terhadap Ketua MK nonaktif Akil Mochtar. Selain Atut, politisi Partai Golkar Chairun Nisa bahkan sudah dijadikan sebagai tersangka dalam kasus tersebut.

"Soal Atut, tidak akan dibahas karena baru sebatas saksi dalam kasus itu," ujar Wakil Bendahara Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (21/10/2013).

Bambang mengatakan, Golkar tidak khawatir terkena dampak dari kasus suap itu. Ia juga menyebutkan partainya memiliki keyakinan bahwa Atut yang sudah dicekal KPK tak akan membawa dampak langsung ke Golkar.

"Kami belum punya kekhawatiran tinggi atas kasus Atut itu," ujar anggota Komisi III DPR itu.

Bambang menuturkan bahwa Rapimnas nanti lebih fokus pada strategi pemenangan Golkar pada Pemilu 2014. Salah satu targetnya adalah mengalahkan PDI Perjuangan yang saat ini menjadi pesaing terdekat Golkar dalam sejumlah hasil survei.

Nama Atut makin santer dikaitkan dengan kasus suap Akil Mochtar setelah KPK menahan adiknya, Tubagus Chaery Wardana alias Wawan. Wawan diduga memberikan suap ke Akil terkait sengketa Pilkada Lebak, Banten.

Terkait dengan perkara itu, Atut pun dicegah supaya bisa diperiksa sewaktu-waktu dibutuhkan oleh KPK. Pada 11 Oktober lalu, Atut diperiksa sebagai saksi untuk pertama kalinya. Pemeriksaan ini dilakukaan untuk menelah keterlibatan Gubernur Banten itu.

KPK menduga perintah pernyuapan oleh Wawan datang dari Atut. Wawan adalah tim sukses pasangan calon Bupati Lebak yang diusung Partai Golkar, Amir Hamzah-Kasmin bin Saelan. Diduga, Wawan hendak menyuap Akil melalui pengacara Susi Tur Andayani untuk memenangkan perkara di MK.

MK pun akhirnya memutuskan melakukan pemungutan suara ulang di Lebak meski KPU sudah memutuskan pasangan Iti Octavia Jayabaya dan Ade Sumardi menang dalam Pilkada tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kelakar Airlangga Saat Ditanya Soal Duet Khofifah-Emil di Pilkada Jatim

Kelakar Airlangga Saat Ditanya Soal Duet Khofifah-Emil di Pilkada Jatim

Nasional
Resmikan Media Center Kementerian KP, Menteri Trenggono: Disiapkan Sebagai Bentuk Keterbukaan Informasi

Resmikan Media Center Kementerian KP, Menteri Trenggono: Disiapkan Sebagai Bentuk Keterbukaan Informasi

Nasional
Bahlil Ingin Beri Izin Ormas Kelola Tambang, GP Ansor: Ide Bagus

Bahlil Ingin Beri Izin Ormas Kelola Tambang, GP Ansor: Ide Bagus

Nasional
Indonesia Targetkan Jadi Anggota OECD 3 Tahun Lagi

Indonesia Targetkan Jadi Anggota OECD 3 Tahun Lagi

Nasional
Soal DPA, Jusuf Kalla: Kan Ada Watimpres, Masak Ada Dua?

Soal DPA, Jusuf Kalla: Kan Ada Watimpres, Masak Ada Dua?

Nasional
LHKPN Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rp 6,39 M, tapi Beri Utang Rp 7 M, KPK: Enggak Masuk Akal

LHKPN Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rp 6,39 M, tapi Beri Utang Rp 7 M, KPK: Enggak Masuk Akal

Nasional
PDI-P Setuju Revisi UU Kementerian Negara dengan Lima Catatan

PDI-P Setuju Revisi UU Kementerian Negara dengan Lima Catatan

Nasional
Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi RI Bisa 8 Persen, Airlangga: Kalau Mau Jadi Negara Maju Harus di Atas Itu

Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi RI Bisa 8 Persen, Airlangga: Kalau Mau Jadi Negara Maju Harus di Atas Itu

Nasional
Jadi Saksi Karen Agustiawan, JK: Negara Harus Petahankan Kebijakan Pangan dan Energi

Jadi Saksi Karen Agustiawan, JK: Negara Harus Petahankan Kebijakan Pangan dan Energi

Nasional
Prabowo Diminta Kurangi Pernyataan Kontroversi Jelang Pilkada Serentak

Prabowo Diminta Kurangi Pernyataan Kontroversi Jelang Pilkada Serentak

Nasional
Prabowo Terbang ke Sumbar dari Qatar, Cek Korban Banjir dan Beri Bantuan

Prabowo Terbang ke Sumbar dari Qatar, Cek Korban Banjir dan Beri Bantuan

Nasional
Soal Pernyataan 'Jangan Mengganggu', Prabowo Disarankan Menjaga Lisan

Soal Pernyataan "Jangan Mengganggu", Prabowo Disarankan Menjaga Lisan

Nasional
BNPB Harap Warga di Zona Merah Banjir Lahar Gunung Marapi Mau Direlokasi

BNPB Harap Warga di Zona Merah Banjir Lahar Gunung Marapi Mau Direlokasi

Nasional
Revisi UU Kementerian Negara Disetujui Jadi Usul Inisiatif DPR

Revisi UU Kementerian Negara Disetujui Jadi Usul Inisiatif DPR

Nasional
Prabowo Ogah Pemerintahannya Diganggu, Pakar: Sistem Kita Demokrasi

Prabowo Ogah Pemerintahannya Diganggu, Pakar: Sistem Kita Demokrasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com