JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar mengatakan, pemerintah tengah mencari tahu bagaimana kronologis penembakan terhadap empat warga negara Indonesia oleh kepolisian Malaysia.
Muhaimin menjelaskan, awalnya pihaknya ingin mendapat kepastian apakah memang mereka bekerja sebagai TKI atau hanya melakukan kunjungan untuk urusan tertentu. Hanya, mereka tidak tercatat sebagai TKI resmi.
"Ini yang kita telusuri. Belum ada titik terang. Investigasinya oleh KBRI dan KJRI supaya tahu kebenarannya mereka ke situ dalam rangka apa. Kalau dia tidak salah, ditembak, ya kita protes," kata Muhaimin di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis ( 17/10/2013 ).
Tidak ingin campuri
Di tempat yang sama, Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin mengaku tidak ingin mencampuri kedulatan hukum di Malaysia. Aparat Kepolisian Malaysia, kata Amir, tentu mempunyai cara sendiri untuk menegakkan hukum di negaranya.
"Kita tentunya mengharapkan hukum ditegakkan dan keadilan diberikan kepada korban," kata Amir.
Seperti diberitakan, keempat WNI yang ditembak mati semuanya berasal dari Nusa Tenggara Barat. Mereka, yakni Hafat bin Angang, Iknoriansyah, Hery Setiawan, dan Wahyudi. Laporan yang diterima pemerintah Indonesia, Kepolisian Malaysia menyebut keempat WNI itu diduga melakukan perampokan rumah.
Jenazah keempatnya sudah tiba di NTB pada Rabu ( 16/10/2013 ) malam, diantar oleh perwakilan Kedubes RI di Malaysia, Kementerian Luar Negeri, dan beberapa anggota keluarga. Keluarga meyakini mereka bukan perampok.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.