Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surya Paloh: Bangun Kembali Kebanggaan pada Seni dan Budaya Lokal!

Kompas.com - 30/09/2013, 01:52 WIB
Kontributor Kediri, M Agus Fauzul Hakim

Penulis

KEDIRI, KOMPAS.com — Maraknya budaya asing yang mewarnai ranah seni dan budaya di Indonesia dinilai menjadi gambaran nyaris gagalnya pemerintah memberi ruang apresiasi terhadap seni dan budaya Indonesia. Dampaknya pun melebar ke menjamurnya nilai materialistis.

"Ketoprak, wayang, ludruk, bahkan tari sedati di mana tempatnya? Kita perlu mempertanyakan karena ini khazanah budaya bangsa yang kita miliki," tegas Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, di Kediri, Jawa Timur, Minggu (29/9/2013). Dia mengaku prihatin dengan derasnya produk budaya "impor" semacam gangnam style maupun K-Pop dan sejenisnya.

Menurut Paloh, ada krisis kebanggaan pada budaya lokal yang terjadi di masyarakat. Dampak dari kurangnya apresiasi terhadap seni dan budaya lokal, menurut Paloh, juga menjadi penyebab sikap masyarakat yang lebih berorientasi pada kesibukan yang terkait langsung dengan nilai materialistis sebagai konsumsi fisik. "Unsur konsumsi jiwa terabaikan," kecam dia.

Paloh pun berpendapat perlu ada penempatan strategis untuk para seniman dan budayawan. Dia mengatakan para seniman dan budayawan adalah pembentuk sistem nilai yang berfungsi sebagai simbol peradaban suatu bangsa.

Menurut Paloh, harus ada langkah konkret dari pemerntah untuk menggelorakan semangat kebanggaan seni bangsa agar tak tergerus arus globalisasi. "Agar membangun kembali rasa memiliki dan menanamkan rasa kebanggaan kita terhadap khazanah bangsa," imbuhnya.

Paloh hadir di Kediri dalam rangka memperingati 100 hari meninggalnya pesinden cilik Febriani Mega Saputri (13). Mega yang berasal dari Dusun Katang, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, meninggal dalam kecelakaan sepeda motor saat membonceng ibunya, Sri Handayani. Dalam kecelakaan tunggal tersebut, Sri selamat.

Semasa hidup, Mega dikenal karena suaranya yang bagus dan kerap mendampingi dalang-dalang kondang. Peringatan 100 hari kematian Mega, kata Paloh, juga dapat dimaknai sebagai pengingat untuk semakin peduli terhadap kekayaan baik kesenian maupun kebudayaan bangsa. "Kalau tidak cepat dipanggil, saya pikir dia (Mega) akan menjadi aset yang berharga bagi bangsa," aku dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com