"Sampai saat ini belum ada indikasi ancaman (pelaksanaan APEC) terkait hilangnya dinamit beberapa waktu lalu," kata Ronny saat dijumpai di Gedung Badan Reserse Kriminal Polri, Rabu (25/9/2013).
Untuk mengamankan jalannya APEC pada 1-8 Oktober 2013 di Bali, Polri akan menerjunkan sebanyak 4.942 personel yang terdiri dari 3.855 personel Polda Bali dan 1.069 personel bantuan dari Mabes Polri.
Para personel tersebut akan disebar di sejumlah lokasi strategis, seperti lokasi pelaksanaan APEC, bandara, pelabuhan penyeberangan, dan sejumlah obyek vital, dan obyek wisata.
Menanggapi beredarnya sejumlah buku elektronik mengenai panduan jihad bagi teroris dan panduan perang gerilya perkotaan, Ronny mengatakan, pihaknya telah mengambil langkah preventif. Polisi membangun koordinasi antara Polri dengan Pemerintah Daerah Bali dan sejumlah tokoh masyarakat setempat untuk menjaga keamanan.
Tidak hanya itu, Polri juga bekerja sama dengan aparat TNI terutama dalam hal fungsi intelejen guna mengantisipasi setiap ancaman yang masuk. "Mabes Polri akan all out dalam mengamankan kegiatan ini. Kita sudah berupaya semaksimal mungkin agar APEC berjalan lancar dan para tamu merasa aman," ujarnya.
Untuk diketahui, sebanyak 21 negara di kawasan Asia Pasifik akan ikut ambil bagian di dalam pelaksanaan KTT APEC. Kegiatan itu sendiri setidaknya akan dihadiri sekitar 6.900 orang yang terdiri dari 5.000 delegaso asing, 1.500 wartawan nasional maupun mancanegara, serta 400 orang pimpinan perusahaan dari berbagai negara.
Seperti diberitakan, dua dus berisi 250 dinamit diketahui hilang dalam perjalanan dari gudang bahan peledak PT MNK Subang ke lokasi tambang PT Batusarana Persada di Desa Rengas Jajar, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor.
Dalam perjalanannya, truk sempat berhenti ke gudang PT MNK di Marunda, Jakarta Utara. Dari Marunda, berangkat lagi dua truk sehingga total empat truk jalan beriringan. Empat truk tersebut mengangkut bahan peledak dengan jenis amonium nitrat sebanyak 30.000 kilogram, dinamit 2.000 kilogram atau 80 dus, dan detonator listrik sebanyak 4.000 unit.
Dari hasil penyelidikan, truk sempat berhenti atau singgah sebanyak lima kali. Pada Kamis (27/6/2013), diketahui hilangnya dua dus berisi total 250 dinamit setelah dilakukan pengecekan di Bogor. Ada sobekan terpal yang menutup truk tersebut. Bahan peledak yang hilang berukuran 5 x 20 sentimeter dengan bentuk seperti sosis.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.