Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fathanah Tak Mau Komentar soal Sosok Bunda Putri

Kompas.com - 02/09/2013, 16:50 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Terdakwa kasus dugaan korupsi dan pencucian uang kuota impor daging sapi, Ahmad Fathanah, enggan mengungkapkan siapa sebenarnya sosok Bunda Putri yang disebut dalam rekaman persidangannya pekan lalu. Fathanah meminta wartawan untuk menanyakan identitas Bunda Putri tersebut kepada Ridwan Hakim, anak Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera Hilmi Aminuddin.

"Lebih bagus tanya ke Ridwan Hakim," kata Fathanah saat ditemui sebelum persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin (2/9/2013).

Orang dekat mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq ini juga mengaku tidak kenal dengan Sengman Tjahja, seorang pengusaha yang disebut Ridwan sebagai utusan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Saya enggak kenal," ujar Fathanah.

Nama Bunda Putri pertama kali muncul dalam persidangan perkara Fathanah pada Kamis (29/8/2013) pekan lalu. Saat itu, Ridwan Hakim tengah diperiksa sebagai saksi. Tim jaksa KPK pun memutar sejumlah rekaman pembicaraan terkait Ridwan.

Dalam rekaman tersebut, sosok Bunda Putri digambarkan sebagai sosok penting yang bisa memengaruhi para pengambil kebijakan di negeri ini. Bunda Putri bisa memindahkan para pejabat di kementerian dan bahkan dalam percakapan bisa membuat "lurah" pusing.

Namun, saat ditanya hakim siapa sebenarnya Bunda Putri, Ridwan memilih melindungi Bunda Putri dan mengaku tak tahu jika ditanya maksud isi percakapan antara Luthfi Hasan Ishaaq dengan Bunda Putri dan dirinya.

"Bunda Putri itu mentor bisnis saya," kata Ridwan.

Kendati demikian, Ridwan mengaku menelepon Luthfi atas permintaan Bunda Putri tak lama setelah Fathanah diciduk KPK. "Beliau (Bunda Putri) kebetulan bertanya (soal kasus Fathanah)," katanya.

Setelah ditelepon, menurut Ridwan, Luthfi pun menemui Bunda Putri untuk memberikan penjelasan. Sementara Sengman, disebut Ridwan sebagai utusan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Ridwan mengatakan, ia sudah pernah menjelaskan kepada penyidik siapa Sengman ini. Diduga, Sengman inilah yang menggondol jatah komisi Rp 40 miliar yang seharusnya untuk Hilmi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com