Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Tak Setuju Sisa Anggaran Dipakai untuk Uang Kerahiman

Kompas.com - 26/08/2013, 23:39 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menolak penggunaan sisa anggaran penyertaan modal pemerintah (PMP) kepada tiga BUMD DKI untuk digunakan sebagai uang kerahiman. Usulan anggaran PMP ini tidak sepenuhnya didukung oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI.

"Ada yang setuju dan ada yang tidak setuju. Pemberian PMP kepada PT Jakarta Propertindo dan Bank DKI ada yang setuju dan tidak setuju," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balaikota Jakarta, Senin (26/8/2013).

Pemberian dana segar atau PMP itu akan dimasukkan ke dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan DKI 2013. Adapun rincian pemberian PMP di dalam Rancangan APBD DKI 2013, antara lain, Bank DKI sebesar Rp 900 miliar, PT Jakarta Propertindo sebesar Rp 1,4 triliun, dan PD Sarana Jaya sebesar Rp 130 miliar. Total dana PMP untuk ketiga BUMD itu mencapai Rp 2,5 triliun.

Kendati ada halangan, Basuki tetap optimistis bahwa DPRD DKI dapat menyetujui usulan Pemprov DKI. Apabila anggaran perubahan itu harus dialihkan, Basuki tidak setuju pengalihan anggaran itu untuk uang kerahiman pedagang kaki lima (PKL) Tanah Abang.

"Kita tidak setuju kalau dikasih uang kerahiman untuk PKL Tanah Abang sebesar Rp 10 juta per meter. Enak saja, bukan tanah kamu. Mending bikin 200 blok (rusun) dan 20.000 orang bisa tinggal di situ," kata Basuki.

Pemberian PMP kepada PT Jakpro ditujukan untuk membeli saham PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja). PT Jakpro juga akan menjual aset yang merugi. Basuki memberi contoh Pluit Junction, yang akan ditawarkan kepada Emporium. Dengan demikian, Emporium dapat membuat jembatan untuk ke Pluit Junction.

Wakil Ketua Komisi C DPRD DKI Cinta Mega mengatakan, saat ini DPRD DKI cenderung menyetujui PMP sebanyak Rp 750 miliar ke PT Jakpro dan Rp 150 miliar kepada PD Sarana Jaya. Tidak ada alokasi anggaran ke Bank DKI.

Menurut Basuki, sisa anggaran Rp 2,5 triliun sebanyak Rp 1,5 triliun lebih baik untuk dialokasikan kepada program-program dinas. Cinta menjelaskan, sebagian besar anggaran untuk PT Jakpro akan digunakan untuk pembelian saham mayoritas Palyja. Rencananya, 49 persen saha Palyja akan dibeli oleh PT Jakpro dan 51 persen lainnya dibeli oleh PD Sarana Jaya. Pembelian saham Palyja itu agar lebih mudah dalam mengontrol pengelolaan air di Jakarta.

"Saya yakin pembahasan permasalahan ini akan selesai minggu ini," kata Cinta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua MPR NIlai Pemilu Kerap Bikin Was-was, Singgung Demokrasi Musyawarah Mufakat

Ketua MPR NIlai Pemilu Kerap Bikin Was-was, Singgung Demokrasi Musyawarah Mufakat

Nasional
Nama SYL Disave dengan Nama “PM” di Ponsel Biduan Nayunda Nabila

Nama SYL Disave dengan Nama “PM” di Ponsel Biduan Nayunda Nabila

Nasional
Baleg Klaim Revisi UU TNI Tak Akan Kembalikan Dwifungsi

Baleg Klaim Revisi UU TNI Tak Akan Kembalikan Dwifungsi

Nasional
Setelah SBY, Bamsoet Bakal Temui Megawati, Jokowi, dan Prabowo

Setelah SBY, Bamsoet Bakal Temui Megawati, Jokowi, dan Prabowo

Nasional
SYL dan Istri Disebut Beli Serum Wajah dari Jepang Pakai Uang Kementan

SYL dan Istri Disebut Beli Serum Wajah dari Jepang Pakai Uang Kementan

Nasional
Biduan Nayunda Nabila Mengaku Beberapa Kali Diajak Makan SYL

Biduan Nayunda Nabila Mengaku Beberapa Kali Diajak Makan SYL

Nasional
Ketua Komisi X Curiga Biaya Makan Siang Gratis Bakal Diambil dari Dana Pendidikan

Ketua Komisi X Curiga Biaya Makan Siang Gratis Bakal Diambil dari Dana Pendidikan

Nasional
Jampidsus Diadukan ke KPK, Kejagung: Silakan tapi yang Benar Jangan Ngawur

Jampidsus Diadukan ke KPK, Kejagung: Silakan tapi yang Benar Jangan Ngawur

Nasional
Dapat Nomor Pedangdut Nayunda Nabila, SYL Langsung Kirim Stiker di WA

Dapat Nomor Pedangdut Nayunda Nabila, SYL Langsung Kirim Stiker di WA

Nasional
Putusan Sela Kasus Hakim Agung Gazalba Dinilai Bentuk Pelemahan KPK

Putusan Sela Kasus Hakim Agung Gazalba Dinilai Bentuk Pelemahan KPK

Nasional
KPK Sita 13 Lahan Milik Terpidana Korupsi Pengadaan Helikopter AW-101

KPK Sita 13 Lahan Milik Terpidana Korupsi Pengadaan Helikopter AW-101

Nasional
Baleg Bantah Kebut Revisi UU Kementerian Negara hingga UU TNI untuk Kepentingan Pemerintahan Prabowo

Baleg Bantah Kebut Revisi UU Kementerian Negara hingga UU TNI untuk Kepentingan Pemerintahan Prabowo

Nasional
Gerindra Siapkan Keponakan Prabowo Maju Pilkada Jakarta

Gerindra Siapkan Keponakan Prabowo Maju Pilkada Jakarta

Nasional
Demokrat Beri 3 Catatan ke Pemerintah Terkait Program Tapera

Demokrat Beri 3 Catatan ke Pemerintah Terkait Program Tapera

Nasional
PKB Keluarkan Rekomendasi Nama Bakal Calon Gubernur pada Akhir Juli

PKB Keluarkan Rekomendasi Nama Bakal Calon Gubernur pada Akhir Juli

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com