Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aparat Diminta Analisis Kemungkinan Berubahnya Sasaran Teror

Kompas.com - 05/08/2013, 10:27 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Aparat kepolisian diminta segera mengusut motif dibalik ledakan yang terjadi di Vihara Ekayana, Kebon Jeruk, Minggu (5/8/2013) malam. Dilihat dari pola penyerangannya, aksi kelompok teroris kali ini dinilai sudah mulai berubah.

"Bom yang diletakkan untuk diledakan di Vihara Ekayana Kebon Jeruk, patut dianalisa lebih serius oleh aparat kepolisian dan BNPT. Cukup menarik bila dilihat dari sasarannya maka teroris mulai mengembangkan target lain yang berbeda," ujar Wakil Ketua Komisi I dari Fraksi PDI Perjuangan, Tubagus Hasanuddin, seperti dikutip dari siaran pers, Senin (5/8/2013).

Tubagus menjelaskan, pada mulanya kelompok teror menyasar gereja-gereja seperti kasus bom-bom di gereja Jakarta awal 2000 lalu, kemudian sasaran beralih menjadi tempat-tempat keramaian yang banyak didatangi warga asing seperti kasus JW Mariott. Setelah itu, targetnya mulai menyasar aparat kepolisian seperti dalam kasus bom Cirebon dan Solo.

"Targetnya pun berubah lebih masif yaitu target personel dengan ramuan gotri. Pelakunya jelas teroris dari kelompok yang sama dengan sebelumnya atau setidaknya merupakan hasil pelatihan baru," ucap Tubagus.

Mantan jenderal TNI ini meminta aparat kepolisian untuk menelurusi mengapa yang menjadi target justru Vihara Ekayana di Kebon Jeruk. Padahal, masih banyak vihara lain yang lebih besar.

"Lalu mengapa di Kebon Jeruk? Apakah ada masalah sosial disekitar Kebon Jeruk yang kemudian menjadi pilihan khusus?" tuturnya.

Menurut Tubagus, hingga kini upaya deradikalisasi kelompok teror berjalan gagal. Hal ini terindikasi dari tidak bergeraknya kementerian terkait seperti Kementerian Agama, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pendidikan untuk melakukan upaya deradikalisasi dan lemahnya kordinasi antar aparat intelejen di semua lini. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme juga dinilai kurang fokus.

"Sementara regenerasi dilingkungan teroris sangat menghawatirkan kita semua," kata Tubagus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com