Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar: Nazaruddin "Ngoceh" untuk Peras Politisi

Kompas.com - 01/08/2013, 15:45 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Golkar mencurigai manuver yang dilakukan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin belakangan ini karena kerap menuding banyak politisi terlibat dalam perkara korupsi yang diketahuinya. Ketua DPP Partai Golkar bidang Hukum, Rudy Alfonso, balik menuding Nazar tengah berupaya memeras para politisi.

“Saya dapat informasi dari teman saya, dia diperas kiri-kanan sampai miliaran. Sekarang dia sebut nama sembarangan, dan suruh orang bayar. Itu saja kerjaannya,” ucap Rudy saat dihubungi, Kamis (1/8/2013).

Pernyataan ini menanggapi tudingan Nazar terhadap Ketua Fraksi Partai Golkar Setya Novanto yang diduga terlibat dalam proyek e-KTP di Kementerian Dalam Negeri, proyek fiktif pengadaan pesawat Merpati jenis MA 60 yang nilainya mencapai 200 juta dollar AS, dan proyek pengadaan baju dinas satpam di Kementerian Dalam Negeri.

Menurut Rudy, Setya hingga kini belum dimintai sejumlah uang oleh Nazar. Tetapi, ia menyatakan ada kader Partai Golkar yang diperas Nazar. Rudy melihat aksi yang dilakukan Nazar ini memiliki sejumlah motif.

“Pertama, motif ekonomi seperti yang tadi saya jelaskan,” kata Rudy.

“Kedua, Nazar itu stres. Bayangkan istrinya juga dipenjara, sementara anak-anaknya enggak jelas nasibnya. Keluarga berantakan, Nazar pasti stres,” lanjut Rudy.

Rudy menuding pernyataan Nazar selama ini lebih banyak isu daripada fakta. Di dalam tudingan terhadap Setya, lanjutnya, dia tidak melihat adanya hubungan Setya dengan proyek-proyek itu. Meski sudah merasa banyak dirugikan Nazar, Partai Golkar belum akan menuntut terpidana kasus korupsi wisma atlet itu.

“Saya sudah bicara dengan teman-teman. Mereka bilang orangnya (Nazar) sudah di dalam tahanan, bagaimana juga polisi mau periksa dia. Lagi pula gugatannya pasti pencemaran nama baik atau fitnah yang hukumannya cuma empat tahun. Terlalu besar untuk tanggapi Nazar,” ucap Rudy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com