Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Freddy Akan Dipindah ke Lapas dengan Pengamanan Maksimum?

Kompas.com - 31/07/2013, 06:42 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Hukum dan HAM kemungkinan akan memindahkan lagi terpidana mati Freddy Budiman dari Lembaga Pemasyarakatan Batu di Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Ada kemungkinan dia dipindahkan ke lembaga pemasyarakatan dengan pengamanan yang diklaim paling ketat, yaitu Lembaga Pemasyarakatan Pasir Putih, di pulau yang sama.

"Kita lihat perkembangannya nanti. Penempatan di Lembaga Pemasyarakatan Batu hanya sementara," ujar Kepala Sub Direktorat Komunikasi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM, Akbar Hadi, di kantor Ditjenpas, Jakarta, Selasa (30/7/2013). Penempatan sementara itu, menurut dia, merupakan tahap masa pengenalan lingkungan.

Freddy adalah terpidana mati atas kasus narkoba, yang sebelumnya memunculkan kegegeran di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Narkotika Cipinang, Jakarta. Teman perempuan Freddy mengaku melakukan hubungan badan dan mengonsumsi sabu bersama Freddy di ruang kepala lembaga pemasyarakatan tersebut. Selain itu, Freddy juga diduga masih menjadi pengendali jaringan narkoba meski berada di dalam penjara.

Atas kasus itu, Kepala Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Narkotika Cipinang, Thurman Saut Hutapea, dan beberapa anak buahnya dicopot dari jabatan mereka. Sementara Freddy dipindahkan ke Nusakambangan.

Di Pulau Nusakambangan, terdapat lebih dari satu lembaga pemasyarakatan. Selain Lembaga Pemasyarakatan Batu, ada pula beberapa lembaga pemasyarakatan lain, seperti Besi, Lembang Kuning, Permisan, Nirbaya, Karang Tengah, Limus Buntu, Karang Anyar, Gleger, dan Pasir Putih. Dari penjara-penjara itu, Lembaga Pemasyarakatan Pasir Putih memiliki pengamanan maksimum.

Sebelumnya, Menteri Hukum dan HAM Amir Syarifuddin memastikan Freddy sudah dipindah dari LP Narkotika Cipinang ke Nusakambangan. Freddy Budiman adalah pemilik 1,4 juta pil ekstasi yang sudah mendapat vonis hukuman mati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Nasional
Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Nasional
Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Nasional
Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Nasional
Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Nasional
Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Nasional
Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Nasional
Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Nasional
“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com