Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden: Jangan Sampai Ada Kekerasan Lagi di Bulan Ramadhan

Kompas.com - 25/07/2013, 15:18 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kembali menyerukan agar semua elemen masyarakat menghormati bulan Ramadhan. Presiden meminta agar tindak kekerasan, konflik, perusakan, apalagi tindakan anarkistis di tengah bulan suci tidak terulang lagi.

"Saya kira saudara ikut memantau perkembangan sosial di bulan suci Ramadhan ini. Saya beberapa kali serukan agar semua memuliakan dan menghormati Ramadhan sekaligus menjaga jangan sampai ada kekerasan, konflik, perusakan, apalagi tindakan anarkistis," kata Yudhoyono saat membuka rapat kabinet di kantor Presiden, Jakarta, Kamis (25/7/2013).

Presiden meminta semua elemen masyarakat menolak dan mencegah tindakan-tindakan yang tidak semestinya. Jika tindakan itu melanggar hukum, Presiden meminta proses hukumnya dijalankan dengan tegas.

"Hanya dengan cara itu akhirnya kita bisa betul-betul memuliakan dan hormati Ramadhan. Ini mari kita jadikan tekad kita dan ke depan situasinya harus lebih baik dari sekarang," ungkapnya.

Selain itu, Presiden juga mengajak bersyukur karena tidak semua umat Islam di semua negara berkesempatan untuk menjalankan ibadah puasa dengan tenang.

"Misalnya di Mesir, Siria, Irak, Afganistan, Pakistan, dan banyak di negara lain yang juga umat di negara itu tidak begitu tenteram untuk menjalankan ibadah puasa. Mari kita jaga keadaan negara kita yang baik seperti ini, tidak ada gangguan apa pun," tuturnya.

Terkait perkembangan sosial belakangan ini, Presiden sebelumnya mengatakan bahwa dia mencermati perbincangan di media sosial terkait bentrokan FPI dengan warga di Kendal. Presiden pun mengimbau semua pihak agar menghormati bulan suci Ramadhan.

Menurutnya, perbuatan yang dapat membatalkan puasa, termasuk aksi-aksi kekerasan atas nama agama, apalagi mengatasnamakan Islam, seharusnya tidak dilakukan di bulan suci. Pernyataan Yudhoyono ini menuai reaksi keras dari Ketua DPP FPI Habib Rizieq Shihab. Rizieq pun tak segan menyebut orang nomor satu di Indonesia itu sebagai pecundang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Nasional
Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Nasional
Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Nasional
“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com