Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merasa Ikut Berjasa, Gerindra Ingin Jokowi yang Dampingi Prabowo

Kompas.com - 23/07/2013, 15:43 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Partai Gerindra mengaku ikut bangga dengan popularitas Joko Widodo yang terus melambung. Oleh karena itu, Gerindra menyambut baik wacana yang mendorong Jokowi menjadi calon wakil presiden untuk mendampingi Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto pada Pemilu 2014.

Meski Jokowi adalah kader PDI Perjuangan, anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Martin Hutabarat, mengatakan, partainya ikut andil dalam membawa Jokowi ke kursi Gubernur DKI Jakarta dan membesarkan namanya. Dukungan yang sama pula yang akan diberikan untuk Jokowi ke depannya.

"Bagi Gerindra akan jadi kebanggaan Pak Jokowi disukai jadi gubernur dan cawapres," kata Martin, di Kompleks Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa (23/7/2013).

Terkait komunikasi antarpartai, anggota Komisi III DPR ini menuturkan bahwa Gerindra dan PDI-P memiliki komunikasi yang sangat baik. Bahkan, ia mengklaim bahwa Gerindra dan PDI-P seperti saudara serumpun, saling percaya, dan mendukung calon yang diusung.

Komunikasi yang baik itu, lanjutnya, telah terjalin sejak masa pemilihan presiden periode 2009 lalu. Saat itu, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menjadi calon presiden dan didampingi oleh Prabowo. Gerindra siap menjalin komunikasi yang sama intensnya ke depannya.

"Kami akan selalu seperti orang dalam, satu rumpun, dan saling memercayai. Sejak 2009, hubungan itu selalu terjaga," tambahnya.

Pada kesempatan sebelumnya, Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo sempat menyatakan pihaknya membuka diri untuk berkoalisi dengan partai lain. Saat ini, komunikasi intens terus dijalin, khususnya dengan salah satu partai politik peserta Pemilu 2014.

Tjahjo menjelaskan, koalisi dilakukan untuk menyiasati seandainya perolehan suara PDI Perjuangan pada pemilu legislatif tak mencapai target, yakni 20 persen suara. Selain itu, penyamaan konsep pemerintahan ke depan juga akan menjadi faktor lain dalam berkoalisi.

"(Komunikasi) yang intensif sudah dengan satu partai, yang pasti parpol peserta pemilu," kata Tjahjo, di Kompleks Gedung Parlemen, Jakarta, Kamis (11/7/2013).

PDI-P bertekad tak lagi menjadi oposisi. Caranya adalah dengan memenangkan pemilu di periode mendatang. Perolehan suara yang ditargetkan adalah 20 persen. Sementara untuk mengusung capres, figur yang dipilih adalah kader yang memegang teguh ideologi partai, yakni pro pada ekonomi kerakyatan dan demokrasi Pancasila.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com