Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jaga" Suara, PPP Akan Sebar 10 Juta Pemantau di TPS

Kompas.com - 17/07/2013, 08:22 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan Suryadharma Ali mengaku, kekalahan PPP dalam pemilu-pemilu selama ini karena banyaknya suara yang "hilang" di tengah jalan. Oleh karena itu, pada pemilu mendatang, PPP akan lebih meningkatkan fungsi pengawasan melalui saksi dan pengawalan Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang jumlahnya diperkirakan 10 juta orang.

“Akan ada 10 juta saksi. Tapi ini sebenarnya bukan saksi. Lebih kepada orang yang mengawal suara di TPS-TPS supaya tidak hilang di tengah jalan. Nantinya, satu TPS akan dikawal sekitar 20 orang,” kata Suryadharma di Jakarta, Selasa (16/7/2013) malam.

Suryadharma menceritakan, pengalaman pada Pemilu 2009 lalu suara PPP hanya 5,7 juta suara. Ia tak memercayai hasil itu. Akan tetapi, kata dia, PPP tak memiliki bukti apa pun karena kurangnya saksi yang berjaga di TPS.

“Tahun lalu pemenuhan saksi di TPS hanya sekitar 30 persen, selain itu PPP juga tidak ada yang care dengan berita acara. Oleh karenanya, PPP tidak mau mengulang kesalahan itu,” ujar Menteri Agama ini.

Ia memaparkan, sekitar 10 juta pemantau TPS itu akan disebar di sekitar 561.000 TPS di seluruh Indonesia. Dengan penempatan banyak pemantau di TPS, Suryadharma berharap PPP bisa memenuhi target suara sebanyak 12 persen dalam Pemilu 2014 mendatang.

Terkait rincian biaya yang akan dikeluarkan PPP, ia mengaku belum mengkalkulasinya. Tetapi, ia berharap pemerintah bersama penyelenggara pemilu bisa memberikan dana untuk membiayai para pemantau pemilu.

“Alangkah baiknya kalau semua parpol diberikan kekuatan untuk bisa jadi saksi di seluruh TPS karena parpol kan punya kekuatan finansial yang berbada. Untuk menempatkan saksi di TPS, harus dibuat equal,” ucap Suryadharma.

Menurutnya, dengan adanya alokasi anggaran dari pemerintah yang diberikan kepada parpol untuk menyediakan saksi maka pemilu bisa berlangsung secara transparan. Ia pun yakin sengketa pemilu bisa ditekan dengan keberadaan para saksi yang bisa mengurangi pelanggaran yang bisa menyebabkan sengketa dalam pemilu.

“Kalau PPP bisa tempatkan saksi di TPS-TPS dan kawal suara di tempat-tempat suara atau pemberhentian suara itu, Insya Allah perolehan suara PPP akan jauh lebih tinggi,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com