Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang 2014, PDI-P Jalin Komunikasi Intensif dengan Golkar

Kompas.com - 12/07/2013, 16:17 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Teka teki tentang satu partai politik yang tengah melakukan komunikasi intensif dengan PDI Perjuangan akhirnya terungkap. Ketua Fraksi PDI Perjuangan Puan Maharani membenarkan bahwa partainya tengah menjalin komunikasi serius dengan Partai Golkar menjelang Pemilu 2014.

"Ya, komunikasi terus dilakukan dengan intensif dengan elite Golkar," ujar Puan di Kompleks Parlemen, Jumat (12/7/2013).

Namun, Puan belum mau membuka hal-hal yang sudah dibahas oleh dua partai besar itu, termasuk kemungkinan berkoalisi. Puan hanya menjelaskan bahwa para elite PDI Perjuangan dan Golkar sudah kerap bertemu, termasuk petinggi kedua partai itu, Megawati Soekarnoputri dan Aburizal "Ical" Bakrie.

"Kalau bertemu sering, tapi kalau bicara khusus belum," kata Puan.

Puan memastikan pada Pemilu 2014 mendatang, PDI Perjuangan akan tetap mencari teman koalisi yang memiliki satu visi dan misi. Terkait kemungkinan berkoalisi dengan Golkar, Puan belum bisa memastikan.

"Kami masih melihat dinamika politik yang berkembang," ucap Puan.

Jikalau berkoalisi dengan Golkar, lanjut Puan, tidak serta-merta PDI Perjuangan akan mengalah dengan mengusung capres Golkar, Aburizal Bakrie.

"Kami nanti lihat dulu hasil Pileg 2014, siapa yang paling tinggi suaranya? Kan tidak bisa semua jadi capres," imbuh Puan.

Dalam berbagai survei, Partai Golkar dan PDI Perjuangan menjadi dua partai dengan tingkat elektablitas tertinggi. Jika dua partai ini bergabung, akan terbentuk kekuasaan yang kuat di parlemen.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo mengatakan, partainya membuka diri untuk berkoalisi dengan partai lain. Saat ini, komunikasi intens terus dijalin, khususnya dengan salah satu partai politik peserta Pemilu 2014.

Tjahjo menjelaskan, koalisi dilakukan untuk menyiasati seandainya perolehan suara PDI Perjuangan pada pemilu legislatif tak mencapai target, yakni 20 persen suara. Selain itu, penyamaan konsep pemerintahan ke depan juga akan menjadi faktor lain dalam berkoalisi.

"(Komunikasi) yang intensif sudah dengan satu partai, yang pasti parpol peserta pemilu," kata Tjahjo di Kompleks Gedung Parlemen, Jakarta, Kamis (11/7/2013).

Mengenai figur yang akan diusung menjadi calon presiden atau calon wakil presiden, kata Tjahjo, PDI Perjuangan akan membuka diri untuk mendiskusikannya. Saat ini, perhitungan terus dilakukan untuk memetakan peluangnya.

"Anda pahamlah siapa partainya. Soal nama (capres/cawapres) open to discuss," ujar Tjahjo.

Pasca-Pemilu 2014, PDI Perjuangan bertekad tak lagi menjadi oposisi. Hal itu dapat diraih hanya dengan memenangkan pemilu mendatang. Perolehan suara yang ditargetkan adalah 20 persen. Sementara untuk mengusung capres, figur yang dipilih adalah kader yang memegang teguh ideologi partai, yakni harus pro pada ekonomi kerakyatan dan demokrasi Pancasila.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com