Mambang mengaku akan berkonsultasi dengan Rusli untuk menyusun laporan pertanggung jawaban kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) di akhir masa jabatan mereka.
"Ini kan akhir masa jabatan lima tahun beliau (Rusli) dan saya. Nanti akan ada laporan keterangan pertangung jawaban akhir masa jabatan gubernur, saya mau konsultasi, mau berikan laporan kepada DPRD Riau," tuturnya di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta.
Selain Mambang, hari ini Rusli Zainal mendapat kunjungan dari mantan Menteri Kehakiman, Muladi. Mantan Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhamnas) itu mengunjungi Rusli dalam kapasitasnya selaku petinggi Partai Golkar.
"Ini orang baik dan penting, banyak hubungan luas. Golkar harus bertanggung jawab secara pribadi, bukan kelembagaan," ucap Muladi.
Sejauh ini Rusli kerap menerima kunjungan keluarga, kerabat dan rekan partainya. Selain Muladi, Rusli pernah dikunjungi Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie dan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang juga petinggi Partai Golkar.
Rata-rata yang berkunjung mengaku ingin memberikan dukungan moral kepada Rusli. Kalla bahkan mengaku dekat dengan Rusli, baik dalam struktur kepemimpinan di partai, maupun saat Kalla menjadi wapres.
KPK menetapkan Rusli sebagai tersangka atas tiga tuduhan perbuatan korupsi. Pertama, Rusli diduga menerima suap untuk meloloskan pembahasan Perda itu. Terkait pembahasan Perda yang sama, Rusli juga diduga menyuap sejumlah anggota DPRD Provinsi Riau.
Selain itu, Rusli ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan melakukan penyalahgunaan wewenang terkait penerbitan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Tanaman (IUPHHK-HT) di Kabupaten Pelalawan, Riau, pada 2001 sampai 2006.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.